Pemerkosaan Bidan di Ogan Ilir

Korban Dugaan Salah Tangkap Polisi Dikunjungi Propam Polda Sumsel, Janji Usut Sampai Tuntas

Editor: M. Syah Beni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hari Ismail, Diduga jadi Korban Salah Tangkap Polisi

"Dipaksa ngaku aku. Aku bantah, jawab idak. Ada sekitar sejaman lebih saya di dalam mobil tangan diborgol jelasnya lemas," ungkapnya.

Keluarga Syok

Keluarga Haris baru mengetahui kejadian sehari setelah korban dibawa pergi orang tidak dikenal.

Informasi tersebut didapat dari Kepala Desa, Kamal, Kecamatan Pumulutan Barat.

"Uji kades tobok (aku) ke Palembang. Bujang tobok di RS Bhayangkara sekarang, masuk rumah sakit," ungkap ibu korban Hasanah (60) menirukan omongan kades.

Teman korban Krisna Murdani (25) dan ibu korban Hasanah (60) saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Sabtu (23/3/2019). (Dok Sripoku.com)

Dia mengaku lemas mengetahui anaknya menderita luka lebam di sekujur tubuh.

Tangan, kaki, dan wajah serta mata yang mengeluarkan darah.

Pergelangan tangan kiri dan kanan Haris pun mengalami luka seperti bekas jeratan.

"Babak belur Haris dipukulin. Saya enggak tau siapa yang mukulin, saya hanya minta kasus ini diusut.

Pengakuan Saksi Mata

Salah seorang saksi mata, yang merupakan teman korban Krisna Murdani (25) melihat bagaimana korban dibawa secara paksa.

Dua tembakan ke udara dan satu tembakan ke tanah membuat geger warga.

Pasalnya, saat ditangkap Krisna menyaksikan teman satu profesinya tersebut dibawa polisi.

Saat ditangkap, 2 mobil dan 3 motor menjemput paksa korban Haris.

"Ada dua mobil. Innova warna telur bebek sama Avanza putih. Sisanya naik motor. Yang menyetop hari 2 orang naik motor RX King. Lalu dia dimasukan ke mobil. Motor saya yang lagi dibawa sama Hari juga dibawa pergi."

Halaman
123

Berita Terkini