TRIBUNSUMSEL.COM - Dikenal sebagai keluarga harmonis dan juga kompak, siapa sangka di hadapan Aurel Hermansyah, Ashanty blak-blakan mengaku suka menyiksa Anang Hermansyah.
Pernyataan itu keluar dari mulut Ashanty dilansir Tribun Sumsel dari tayangan video di channel youtube The Hermansyah A6.
• Aurel Hermansyah Pamer Foto Transformasi 10 Tahun, Ashanty Memuji, Krisdayanti Malah Sebut Begini
• Posting Isi Pesan WA Majikan, Terkuak Perlakuan Istimewa Ashanty ke ARTnya di Rumah, Nggak Nyangka
Seperti diketahui, keluarga Anang Hermansyah dan Ashanty kerap memperlihatkan kekompakan mereka di depan publik.
Rumah tangga yang dibangun Anang Hermansyah dan Ashanty sejak tahun 2012 ini juga hampir tak pernah diterpa isu tak sedap.
Tak heran jika banyak orang yang memfavoritkan dan menyebut keluarga A6 ini sebagai keluarga idaman.
Terlebih melihat Ashanty yang sangat dekat dengan dua anak Anang dari pernikahannya dengan Krisdayanti dulunya yakni Aurel dan Azriel.
• Syahrini Pakai Kode Tokoh Kartun, Panggil Pria yang Diduga Jadi Kekasihnya, Benarkah Reino Barack ?
Mungkin kedekatan inilah yang membuat Ashanty tak sungkan lagi bergurau dan menyebut jika ia sangat suka menyiksa Anang di depan Aurel Hermansyah.
Berawal dari ketiganya yang mengadakan challenge baru yakni menikmati menebak dan mencicipi 10 teh lokal yang sudah dimasukan dalam gelas bening.
• Aurel Hermansyah Unggah Foto Dirinya dan Ashanty di Hari Ibu, Begini Respon Krisdayanti
Ketiganya membuat challenge harus menebak apa nama teh beserta brand teh tersebut.
Awalnya, Anang dan Aurel terlihat santai karena mereka merupakan pecinta teh.
Lain halnya dengan Ashanty yang tak menyukai teh dengan raut terpaksa mengikuti challenge tersebut.
Beberapa kali, Anang Hermansyah sempat dibuat kesal akan sang istri yang terus mengikuti jawaban dirinya.
Aurel yang berada di tengah-tengah mereka sampai dibuat bingung atas keributan kecil dari orangtuanya itu.
Usai semuanya selesai mencicipi 1 teh tersebut, Aurel dan Ashanty disebut memenangkan challenge.
Tibalah Anang Hermansyah yang harus menerima punishment atas kekalahannya.