TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dengan tangan yang masih dibalut perban, Okta Pranata (23), warga Kelurahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim datang ke Polresta Palembang.
Kedatangan Okta ini lantaran ia menjadi korban penodongan oleh empat pemuda saat tertidur di bawah Jembatan Ampera, Pasar 16 Ilir, Palembang, Kamis (17/1), sekitar pukul 05.00 WIB.
"Saya ini baru sampai dari Jambi, bekerja bangunan. Saya ingin pulang ke kampung halaman, karena masih subuh jadi saya nunggu travel mau pulang ke Tanjung Enim sambil tidur di pelataran bawah Ampera," jelasnya
Namun saat tengah tertidur, tiba-tiba ia dibangunkan oleh empat pemuda yang membawa senjata tajam.
sambil menodongkan senjata tajam jenis pisau ke arah leher Okta, pelaku langsung menarik tas miliknya.
"Di dalam tas saya ada baju dan uang Rp 700 ribu, hasil saya bekerja bangunan selama dua minggu di Jambi," katanya.
Saat ditodongkan senjata, Okta sempat memohon agar uang tersebut jangan diambil semua. Tapi pemuda yang memegang pisau justru ingin menusuk bagian pinggungnya.
"Saya langsung tangkis dan mengenai telapak tangan kanan, jadinya tangan saya yang kena hingga tembus. Kemudian mereka langsung kabur membawa tas saya," jelasnya.
• 20 Drama Korea (Drakor) Paling Populer Tahun 2019, Rekomendasi untuk Ditonton, Ada Lovely Horribly
lanjut ia mengatakan, Kedatangannya ke Polresta supaya ia bisa kembali ke kampung halaman.
"Saya dikasih uang oleh petugas piket, dan disarankan untuk segera pulang ke kampung halaman," tutupnya (cr5)
• Ungkap Kasus Korupsi Sepakbola yang Dilakukan Pejabat, Seorang Jurnalis Meninggal Ditembak
• Gubernur Herman Deru Tolak Izin Penambangan Batubara di Batumarta
• Heboh Ada Kejanggalan Biografi Profil Tiwi eks T2 di Wikipedia, Ada Nama Pria Misterius