TRIBUNSUMSEL.COM, CIANJUR - Aa Jimmy Wafat, Ini Kebersamaannya dengan Istri dan Anak-anak Sebelum Tsunami Banten Datang
Sosok Aa Jimmy atau Heriyanto, komedian peniru suara pendakwah Aa Gym, ternyata pribadi yang sangat dekat dengan keluarga.
Dari sejumlah foto-foto status terakhir sang istri, Hati Nur Illah (34), yang juga menjadi korban terjangan tsunami di pantai Tanjung Lesung atau Selat Sunda, Aa Jimmy begitu akrab dengan anak-anak, istri, dan keluarganya.
Status pesan WhatsApp terakhir AA Jimmy, Hati Nur Illah (34), masih disimpan oleh sang adik.
Hati Nur Illah menuliskan dua status pada malam sekitar pukul 19.30 WIB.
Status pertama yang diupdate berisi pemandangan pantai pada malam hari sekitar pukul 19.30 WIB.
Status tersebut berisi tulisan tentang keindahan pantai.
Status kedua adalah foto keluarga bersama yang dilihat diambil pada siang hari.
Foto keluarga keluarga kedua ini tanpa menyertakan anak bungsu.
Sang adik, Lita Nurulita (32), mengatakan, kakaknya tersebut menuliskan juga beberapa status di akun instagram Radea_putri.
Ia mengatakan, dari foto tersebut AA Jimmy dan kakaknya sempat mengabadikan keindahan pantai dengan melakukan foto bersama.
Beberapa spot yang diambil di antaranya di pantai, suasana di kolam renang, dan beberapa spot lainnya di sekitar cottage tempat istirahat.
Aa Jimmy beserta keluarga sempat foto bersama. Dalam satu foto di akun Instagram terlihat AA Jimmy sempat menggendong anak bungsunya.
Aa Jimmy berfoto bersama Radea Putri Anindita (10), Raisya Naiaya Rafani Aradhita (3,5), dan Rasisha Yumna Azahra dua bulan.
"Saya sempat membaca update status kakak, dari situ saya mengetahui mereka sedang berlibur di Tanjung Lesung ," kata Lita, Senin (24/12/2018) di rumah duka.
Sementara itu, sang ibunda Titin Fatimah (61), terlihat lemas bersender pada dinding ruang tamu di rumah duka.
Keluarga dan tetangga masih berdatangan silih berganti melayat dan memberikan dorongan serta doa bagi keluarga AA Jimmy.
Jumlah sementara korban tsunami di Selat Sunda
Hinga Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda menjadi 281 orang.
Dampak lain tsunami di Selat Sunda adalah 1.016 luka-luka dan 57 orang dinyatakan hilang.
Data sementara itu adalah hasil yang dihimpun Posko BNPB.
"Sebanyak 11.687 orang mengungsi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, via rilis yang diterima Tribun Jabar.
Selain korban manusia, tsunami yang menerbang Banten dan Lampung Selatan merusak 611 unit rumah, 69 unit hotel dan vila, 60 warung dan toko rusak, serta 420 perahu dan kapal.
"Kemungkinan data korban dan kerusakan masih akan bertambah mengingat belum semua berhasil didata," kata Sutopo Purwo Nugroho.
Menurutnya, penanganan darurat terus dilakukan di daerah yang terdampak tsunami di Selat Sunda.
Prioritas penanganan darurat saat ini adalah koordinasi, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, pelayanan kesehatan, penanganan pengungsi, perbaikan darurat sarana prasarana yang rusak.
Korban dan kerusakan ini ada di 5 kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran. Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mikminin