"Tapi alangkah bagusnya kalau kita mengikuti perkembangan dan kecanggihan IT dengan mengkombinasikannya ke internet," tambahnya.
Apabila ujian sudah praktis memanfaatkan android, pasti pola pembelajaran pun otomatis berubah.
"Mau tidak mau generasi saat ini harus menghadapi perkembangan IT dan otomatis gaya belajar pun harus harus dinamis," katanya.
Dengan menggelar pembelajaran dan ujian pakai android, bisa mengurangi dampak negatif dari penyalahgunaan teknologi.
"Kalau selama ini pakai HP dilarang dalam kelas, maka harus diawasi dan dibimbing dengan baik. Sekarang bagaimna yang dilarang itu dimanfaatkan dengan positif, itu saja poin pentingnya," tutupnya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Palembang sudah menerapkan terobosan ini dengan menggelar ujian berbasis android pada ujian tengah semester (UTS), Rabu (10/10/2018).
Telepon pintar yang biasanya digunakan sebagai alat komunikasi atau bermain, kini beralih fungsi menjadi media ujian bagi pelajar di SMK Negeri 5 Palembang melalui aplikasi yang telah terpasang di telepon pintarnya.
Diikuti sebanyak 1.400 siswa kelas X, XI dan XII, ujian ini berlangsung mulai dari senin hingga kamis besok.
Kepala SMK Negeri 5 Palembang Drs H Zulfikri MPd mengatakan, UTS berbasis android sendiri baru pertama kali dilakukan di sekolah ini.
"Ujian yang bisa dikatakan unik ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya pengawasan yang lebih efektif dan efisien serta nilai para siswa setelah 45 menit ujian langsung diketahui dan diumumkan," ujarnya.
Dilanjutkannya, keefisien dan efektifnya ujian ini karena tidak harus membutuhkan tenaga kerja untuk mengoreksi hasil ujian.
"Karena semua sudah terakumulasi dengan sendirinya berapa skor atau jumlah yang mereka dapat,” lanjutnya.
Ditambah Zulfikri, selama ini ujian yang dilaksanakan di sekolah-sekolah hanya menggunakan kertas.
Selain itu ada juga Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sehingga hal ini membuat dirinya melakukan inovasi dengan menggunakan kecanggihan teknoligi lainnya dengan telepon pintar.