Berita Sriwijaya FC

Manajer Sriwijaya FC Blak-blakan Sebut Ada Klub Titipan di Liga 1 dan Upaya Membuat SFC Lemah

Penulis: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajer Sriwijaya FC Ucok Hidayat

Manajer Sriwijaya FC Blak-blakan, Sebut Ada Klub Titipan PSSI dan Upaya Membuat SFC Lemah

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Weni Wahyuny

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Tugas kedua pemain yakni Alberto Gonzalves da Costa dan Zulfiandi selesai di tim nasional sepakbola setelah gagal melaju ke Parta final Piala AFF 2018.

Waktunya kedua pemain tersebut kembali ke klub Sriwijaya FC yang berakhir 26 November, sesuai dengan isi surat pemanggilan keduanya.

"Belum tahu (kapan kedua pemain kembali ke klub), kalau mereka masih ditahan oleh timnas, kita tidak bisa ngapa-ngapain," kata Manajer Tim Sriwijaya FC, Ucok Hidayat saat ditemui di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang, Senin (26/11/2018).

Memang saat ini tugas keduanya sudah selesai setelah lawan Filipina, Minggu (25/11/2018) kemarin.

Khawatir Terjadi Pengaturan Skor, Gojek Liga 1 Indonesia Pekan ke 34 Disarankan Digelar Bersamaan

Jadwal Gojek Liga 1 Pekan ke 33 : Bisa Jadi Pekan Penentu Juara, Andai PSM Menang dan Persija Kalah

Apalagi timnas Indonesia dipastikan tak lolos ke fase berikutnya sehingga kedua pemain bisa kembali ke tim.

"Meskipun sudah tersingkir (gagal lolos ke semifinal), kalau mereka (Beto-Zulfiandi) tidak diizinkan (Untuk kembali ke tim)?"

"Seperti yang lalu juga, mereka tidak boleh main, jadi belum pasti (kapan kembal ke Palembang)," ungkap Ucok.

Apa upaya tim untuk mengembalikan keduanya?

Ucok membeberkan bawa sejak awal pemanggilan keduanya ke timnas, klub Sriwijaya FC sudah meminta agar kedua pemain tersebut dapat membantu tim jika timnas belum bertanding.

Ini suatu usaha tim agar terhindar dari keterpurukan seperti yang saat ini sedang terjadi di Laskar Wong Kito.

Manajeman Sriwijaya FC Samakan Kondisi Sekarang dengan Tahun 2005, Sempat Terpuruk Lalu Bangkit

Mau Jadi Perwira Angkatan Laut? Ini Syarat dan Tes Masuk Akademi Angkatan Laut (AAL)

"Salah satu contoh saat kita butuh Beto untuk main tanggal 2 November (lawan Persela), padahal dia (Beto) akan main tanggal 6 November (di timnas)."

"Jadi sebenarnya dia bisa main di kita tanggal 2 (November), kok tanggal 1 sudah diminta padahal dia main tanggal 6 seharusnya dia lepaskan dulu," jelas Ucok

Ucok menyebutkan ada suatu hal yang direncanakan oleh oknum tertentu yang ingin membuat SFC lemah melewati laga akhir Liga 1 musim ini.

"Ada sesuatu yang PSSI juga punya titipan-titipan untuk memenangkan orang-orang PSSI, kira kira itu."

"Terus terang saja SFC ini bukan hanya melawan pemain saja, lawan kebijakan-kebijakan, ada yang harus diselamatkan, ada tim-tim yang harus diselamatkan, tim yang punya orang-orang ketua PSSI mungkin atau punya exco PSSI harus diselamatkan." kata Ucok.

"Caranya bagaimana ? Harus dilemahkan pemain kita. Lima pemain kita mulai Abimanyu, Samuel, Beto, Vizcarra, Zulfiandi sengaja mereka agar kita lemah. Tidak maju (sepakbola) Indonesia ini kalau seperti ini," beber Ucok.

Ucok yang juga sebagai Ketua Asprov PSSI Sumsel ini tak mau berkomentar banyak terkait dengan apa yang lagi ramai di PSSI saat ini.

Termasuk dengan isu perombakan di tubuh PSSI sendiri.

"Kalau kami dari Asprov belum ada soal itu (rombak), kita tidak tahu kenapa mereka mau merombak, siapa yang mau merombak? motivasinya apa? kalau kita sudah tahu, baru bisa berkomentar kita," terangnya.

Berita Terkini