Berita Ogan Ilir

Jembatan Penghubung Desa Tebedak I dan Tebedak II Kecamatan Payaraman OI Rusak dan Berkarat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akses jalan jembatan penghubung Desa Tebedak I dan Desa Tebedak II Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir (OI) rusak.

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA-Akses jalan jembatan penghubung Desa Tebedak I dan Desa Tebedak II Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir (OI) rusak dan berkarat.

Kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

Nampak pada bagian rangka besi jembatan sudah berkarat dan lapuk dimakan usia.

Di samping itu pula, bagian badan jembatan hanya ditumpuki kayu dan penahan batang kelapa yang sudah usang.

Tentu saja, kondisi tersebut sewaktu-waktu dapat membahayakan keselamatan warga saat melintasi badan jalan jembatan itu.

Padahaljembatan yang dibangun puluhan tahun itu selama ini menjadi akses utama penghubung dua desa itu.

Promo Paket Data Internet 50 Gb Murah Telkomsel Hanya Hari Ini, Tanpa Pembagian Kuota, Ini Harganya

Pembunuhan Driver Online: Ini Momen Pertemuan Keluarga Sofyan dengan Para Pembunuh

Desa Tebedak I dan Desa Tebedak II Kecamatan Payaraman Kabupaten yang sering dilintasi anak-anak PAUD.

Wan, warga sekitar menyebut jembatan penghubung tersebut dibangun oleh Pertamina sejak puluhan tahun silam dan sampai saat ini kondisinya kian prihatin.

"Belum pernah diperbaiki oleh pihak terkait," tuturnya, Jumat (23/11/2018).

Ia bersama warga lainnya sangat berharap nantinya ada upaya perbaikan dari pihak Pemda Kabupaten Ogan Ilir (OI).

"Minimal diperbaikilah kendati tidak sepenuhnya," harap Iwan.

Ini Tarif Mahal Datangkan Ronaldinho ke Palembang, Padahal Cuma Dua Hari

Ronaldo Batal, Turnamen Alex Noerdin Cup Kedatangan Bintang Eks Barcelona Ini

Apabila jembatan ini dibiarkan rusak tanpa ada upaya perbaikan, tentu saja sewaktu-waktu dapat mengancam nyawa keselamatan warga yang melintas.

"Sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, saya berharap pihak-pihak berwenang segera memberikan tindakan untuk upaya perbaikan," harapnya.

Apalagi dikatakan Iwan, akses badan jalan jembatan tersebut, sering dilintasi oleh anak-anak pendidikan usia dini (PAUD).

"Karena jalan inilah satu-satunya akses utama menuju ke tempat sekolah mereka," katanya.

Berita Terkini