Kisah Idjon Djanbi EksTentara Belanda yang Jadi Mualaf dan Petani, Mantan Pelatih Kopassus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rokus Barendregt Visser atau Idjon Djandbi

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal Komando Pasukan Khusus (Kopassus), nampaknya tidak lengkap bila tidak mengenal sosok pembentuk pasukan khusus mengerikan kepunyaan Indonesia itu.

Idjon Djanbi. Nama yang amat keramat di kalangan pasukan baret merah Indonesia.

Mantan prajurit komando Belanda inilah yang pertama kali mengasah mental dan fisik anggota TNI AD terpilih untuk kmeudian dilatih menjadi prajurit tangguh berkualifikasi komando.

Kopassus

Mochammad Idjon Djanbi lahir di desa kecil Boskoop, 13 Mei 1914 dengan nama Rokus Bernardus Visser.

Ia berasal dari lingkungan keluarga petani bunga dan. Berbagai hobi menantang dilakoninya, dari mendayung perahu kayu, balapan mobil, bermain sepak, berkuda bola (polo) bahkan mendaki gunung.

Idjon Djanbi (pegang kertas) pendiri Kopassus Indonesia.

Kegiatan ini kerap kali membuat kakek dan neneknya kewalahan mengawasinya.

Meski demikian prestasi akademis di sekolahnya lumayan baik.

Beberapa gunung di Eropa telah ia daki, antara lain Gunung Snowdon dan Ben Nervis (Inggris), Mont Blanc (Swiss), beberapa gunung di Jerman Selatan.

Gunung-gunung di Indonesia pun tak luput dari perhatiannya, seperti Lawu, Merapi, dan Bromo.

Lingkungan keluarga petani membentuk minatnya pada bidang agraria.

Ia memperdalam pengetahuannya dengan mengambil kursus agraria di Liverpool, Inggris.

Kemudian mempraktikan pengetahuannya sebagai pengusaha ekspor impor bidang agraria dan holtikultura (tanaman hias) tahun 1935-1940.

Perang Dunia II

Pecahnya Perang Dunia II tahun 1939, membuat Visser tidak bisa pulang ke Belanda karena telah dikuasai Jerman.

Di usia 25 tahun ia terpanggil masuk dunia militer untuk membela Belanda.

Halaman
1234

Berita Terkini