12 Poin Tanggapi Pidato Jokowi Game of Thrones, Fadli Zon : Lemah, Mengemis Belas Kasihan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil ketua umum Gerindra Fadli Zon

TRIBUNSUMSEL.COM - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengomentari pidato Game of Throne Jokowi di acara Annual Meeting IMF-World Bank Bali, Jumat (12/10/2018).

Dalam cuitannya, Sabtu (13/10/2018), Fadli Zon menyebut kalau pidato Jokowi itu menunjukkan sikap pemimpin negara yang lemah.

Baca: Kawan Main di Film Lagi-lagi Ateng, Surya Saputra Tanggapi Augie yang Ditahan Polisi

Sebagai tuan rumah, kata dia, posisi Indonesia seharusnya diuntungkan untuk dapat menyampaikan masukan dan kritik terhadap IMF.

Baca: Putri Presiden Jokowi Kahiyang Ayu Tampil Beda, Lihat Penampakan Model Rambutnya Sekarang

"1) Pidato Presiden @jokowi di depan IMF, yg menyatakan:

Baca: Menikah Hingga 4 Kali, Opie Kumis Bantah Disebut Pakai Pelet, Begini Jawaban Santainya

"kami bergantung pd Bapak Ibu semuanya, para pembuat kebijakan moneter dan fiskal dunia untuk menjaga komitmen kerja sama global",

justru menunjukan sikap pemimpin negara yg lemah," cuitnya.

Ia juga mengatakan, kalau analogi Game of Thrones itu tidak relevan dengan situasi saat ini.

Menurutnya, di pidato itu juga Jokowi menunjukkan bahwa Indonesia itu lemah di tengah tantangan ekonomi global saat ini.

"4) Jika demikian, apa yang patut diapresiasi dari pidato tsb?

Setidaknya, ada dua hal yg menjadi pertimbangan sy, menilai pidato Presiden kemarin tak punya substansi penting bagi bangsa kita di hadapan IMF," tulisnya.

Ia pun membeberkan beberapa kritik terhadap pidato yang dipuji beberapa negara luar itu.

Menurutnya, pidato itu hanya menyiratkan kecemasan akut dan mencerminkan mental pemimpin yang inferior.

"5) Pertama, pidato Presiden @jokowi di forum IMF, menyiratkan kecemasan akut.

Sangat disayangkan di forum tsb, sikap mental yg dipertontonkan Presiden justru mental inferior yg mengemis belas kasihan negara besar," cuitanya lagi.

Namun di sisi lain, kata dia, pidato tersebut justru menunjukkan pemerintah Indonesia sedang tak percaya diri dengan arah kebijakannya dalam mengatasi kondisi rupiah yang terus terdepresiasi.

Ia juga mengatakan, sejak rupiah menembus angka 14.000 per dollar, pihaknya sudah mengingatkan agar pemerintah menghentikan drama 'rupiah baik-baik saja'.

Halaman
12

Berita Terkini