TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -Kabar duka datang dari Rektor Universitas Bina Darma (UBD) Prof Ir H Bochari Rachman MSc.
Tepat di hari Selasa Pukul 01.50 WIB, sosok yang dikenal santun dan berkomitmen terhadap prinsipnya tersebut, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Charitas Palembang setelah berjuang melawan sakitnya.
Sejumlah kenangan pun diungkapkan oleh para sahabat dan kerabatnya yang hadir di rumah duka sejak pagi hari.
Seperti yang diungkapkan Ketua APTISI Wilayah II-A Sumsel dan Babel Drs Muhammad Helmi MS. Ia mengaku sangat kehilangan sosok senior yang sangat dihormatinya itu.
Baca: Gojek Liga 1 : Resmi, Komdis PSSI Sanksi Persib Gelar Laga Kandang Keluar Dari Pulau Jawa
Baca: Berseberangan dan Kerap Nyinyir, Denny Siregar Kutuk Penyerangan Terhadap Ratna Sarumpaet
"Saya pribadi pernah dididik oleh almarhum. Selama kita saling kenal, beliu adalah sosok yang sangat mengayomi dan penyabar, apalagi pada juniornya. Tidak ada kata senioritas selama kami saling kenal,"ungkapnya saat ditemui di rumah duka, Jalan Tanjung Barangan, Soekarno-Hatta Palembang, Selasa (2/9/2018).
"Banyak sekali yang bisa kita tiru dari perilaku baik almarhum. Contohnya untuk urusan pekerjaan, dari segi manajemen beliau selalu memberi kepercayaan kepada bawahannya."
"Saya sangat tahu karena 4 tahun bersama beliau. Bisa dikatakan juga, saya tidak akan bisa seperti ini jika tanpa almarhum. Banyak masukan ilmu dan pembelajaran yang diberikannya pada saya," Ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Dewan Pendidikan Sumsel, Prof Dr Zulfkili Dahlan, MSi, DEA.
Ia mengaku sangat kehilangan sosok yang dikenal santun itu.
Baca: 5 Oktober Jadi HUT TNI ke 73, Ini Deretan Kisah Heroik Anggota TNI, Lakukan Aksi BOM Di Singapura
Baca: Wapres Jusuf Kalla Komandoi Penanganan Pasca Gempa Tsunami Palu dan Donggala, Sigi
"Saya kenal almarhum dari tahun 1980,waktu itu jadi ketua lembaga pendidikan. Selama kita saling kenal, beliau memang sosok yang santun dalam bahasa dan pergaulan sehari-hari,"ujarnya.
Baginya, sosok Baginya, Bochari Rachman adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan.
"Setelah berkecimpung dalam dunia pendidikan selama puluhan tahun, saya rasa sangat pantas jika belia dianggap sebagai sosok yang berjasa dalam bidang ini.
Penuh tantangan dan mau kerja keras serta Benar-benar sangat peduli pada pendidikan, merupakan kata-kata yang tepat jika untuk disematkan pada almarhum,"ungkapnya.
Baca: Asian Para Games 2018 : Dibuka Tanggal 6 Oktober 2018, Mulai Hari ini Kualifikasi Akan Dimulai
Baca: Live Video Pidato Pertama Gubernur Sumsel Herman Deru di Monpera Palembang
Sementara itu, Anak kedua almarhum, Dr Sunda Ariana mengatakan sangat kehilangan sosok ayah yang sangat dikaguminya itu.
Dengan mata berkaca-kaca menahan tangis, ia bercerita bagaimana sosok almarhum di mata keluarga.
"Bagi kami Ayah benar-benar sosok yang sangat dihormati. Anak-anaknya diarahkan tapi tidak memaksakan kehendak. Contohnya, bapak pertanian tapi kami tidak ada yg dipaksakan mengikuti alurnya beliau."
"Kami dibebaskan untuk menentukan pilihan kami, namun dengan tetap arahan beliau yang jarang marah tapi tegas,"ungkapnya dengan suara serak menahan tangis.
Baca: Begini Kondisi Penyerang Persija Marco Simic Pasca Mobilnya Tabrak Patroli Polisi
Baca: Pidato Pertama Gubernur Sumsel Herman Deru di Monpera, APJI Siapkan 5.000 Nasi Kotak Gratis
Ia mengungkapkan, masih ada beberapa cita-cita almarhum yang belum tercapai.Salah satunya membangun rumah sakit.
"Ayah memang sangat peduli pada kepentingan orang banyak. Sebagai anak kedepannya kami akan berusaha untuk mewujudkan keinginan beliau.Tapi itu masih akan menjadi perundingan bagi kami, karena seperti yang kita tahu, membangun rumah sakit, bukan perkara mudah,"ungkapnya.
Rencananya almarhum Prof Ir H Bochari Rachman MSc akan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di Komplek Barangan Indah, Jalan soekarno-Hatta.
Almarhum meninggalkan satu orang istri dan orang anak.