Gempa Donggala

Dampak Gempa Donggala-Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu Tutup Sampai Besok Karena Tower ACT Roboh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BNPB

TRIBUNSUMSEL.COM-Gempa bumi yang melanda Palu, Donggala, dan sekitarnya, Jumat (29/8/2018) petang, menyebabkan kerusakan parah.

Dampak gempa dengan kekuatan 7,7 dirasakan sangat keras. Berdasarkan analisis guncangan gempa dirasakan daerah di sekitar Kota Palu hingga ke utara di wilayah Kabupaten Donggala dengan intensitas gempa VI-VII MMI (keras hingga sangat keras).

Beberapa wilayah di Donggala meliputi daerah Parigi, Kasimbar, Tobolf, Toribulu, Dongkalang, Sabang, dan Tinombo memiliki intensitas gempa VI-VII MMI.

Baca: Gempa Donggala, Terjadi 10 Kali Gempa, Peneliti LIPI Jelaskan Kenapa Gempa di Sulawesi Tengah

Baca: Pelantikan Gubernur Sumsel 1 Oktober di Istana Negara, Pidato Pertama di Monpera Palembang 2 Oktober

Gempa berkekuatan 7,7 SR ini juga mengakibatkan kerusakan fasilitas milik Airnav Indonesia.

Kabin tower lantai 4 di Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie roboh sehingga peralatan komunikasi tidak dapat diselamatkan.

"Saat ini belum dapat dilakukan koordinasi dengan tim Airnav Palu karena jaringan seluler tidak beroperasi," kata GM Airnav MATSC, Novy Pantaryanto.

Novy mengatakan, gempa ini juga menyebabkan seorang karyawan Airnav Indonesia yang sedang bertugas di tower mengalami patah kaki dalam proses evakuasi.

Baca: Pendaftaran CPNS 2018, Kementerian Hukum dan HAM Paling Diminati, Ini Daftar Instansi Banyak Peminat

Baca: Hasil Korea Open-Anthony Ginting Takluk dari Lawan Yang Disingkirkannya di Semifinal China Open

"Airnav Indonesia cabang Makassar akan mengirimkan peralatan dan teknisi malam ini dari Poso untuk membantu kondisi di Palu," jelasnya.

Patahnya tower juga menyebabkan pelayanan navigasi tidak bisa diberikan, sehingga bandara harus ditutup.

"Masih terdapat beberapa penerbangan menuju Palu yang akan dibatalkan. Untuk sementara bandara tutup sampai besok jam 19.20 Wita," tuturnya.

Berita Terkini