Mahasiswa menerobos barisan petugas yang melakukan pengamanan di gerbang kantor wakil rakyat tersebut.
"Aksi dorong-dorongan tidak dapat dielakkan. Pasukan pengamanan berhasil mendorong mundur massa aksi yang nekat ingin menerobos gerbang kantor DPRD," tambah Santo.
Akibat aksi saling dorong inilah bentrokan tak terhindarkan lagi yang menyebabkan polisi dan mahasiswa terluka.
Terkait adanya dugaan pelecehan seksual dan penganiayaan terhadap tujuh orang polwan, pihak kepolisian akan menyelidiki oknum mahasiswa tersebut.
"Sedang dalam penyelidikan," kata Santo.
Sementara mahasiswa yang menjadi korban saat ini masih ada yang dirawat di rumah sakit.
"Dari mahasiswa 7 orang korban. Satu orang korban perempuan. Satu korban mahasiswa UMRI (Universitas Muhammadiyah Riau) masih dirawat, sedang satu mahasiswa UR (Universitas Riau) sudah dibolehkan pulang oleh dokter," jawab Presiden Mahasiswa Universitas Riau, Randi Andiyana saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/9/2018).
Terkait adanya mahasiswa yang menjadi korban, Randi dan sejumlah mahasiswa sudah membuat laporan ke Polda Riau.
"Kami sudah buat laporan juga. Selanjutnya proses hukum yang berjalan, serta perlawanan kembali dari mahasiswa atas perbuatan tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh oknum aparat," jelas Randi.
Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo Mahasiswa di Pekanbaru, Polisi Selidiki Dugaan Pelecehan 7 Polwan")
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Amankan Demo Mahasiswa, 7 Polwan Diduga Jadi Korban Pelecehan, http://bogor.tribunnews.com/2018/09/25/amankan-demo-mahasiswa-7-polwan-diduga-jadi-korban-pelecehan