Pilpres 2019

Mantan Panglima Vs Pengusaha, Ini Kehebatan Djoko Santoso dan Erick Thohir Jadi Ketua Timses

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jokowi dan Erick Thohir, Prabowo dan Djoko Santoso

TRIBUNSUMSEL.COM -- Jelang pemilihan presiden 2019 mendatang, dua kubu calon pasangan Presiden mulau menunjuk masing-masing ketua timses.

Adapun Jokowi-KH Ma'ruf Amin secara mengejutkan menunjuk sosok pengusaha muda sukses Erick Thohir sebagai ketua.

Sedangkan kubu lawan Prabowo-Sandiaga Uno kendati belum mendaftarkan ketuanya telah menunjuk mantan panglima TNI Djoko Santoso.

Menarik untuk ditelisik mengenai sosok ketua masing-masing calon tersebut.

Jokowi dan Prabowo (Tribunbatam.id)

Erick Thohir yang belum pernah sama sekali terjun ke dunia politik harus berfikir keras memenangkan Jokowi-KH Ma'ruf Amin sebagai petahanan.

Sedangkan Djoko mempunyai tugas berat untuk mengumpulksan suara banyak bagi Prabowo untuk bisa menang.

Berikut Tribunsumsel rangkuman beberapa kehebatan dari dua sosok ketua timses Jokowi-KH Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno

-Erick Tohir

nama Erick Thohir hanya dikenal oleh beberapa pihak yang khususnya menyukai olahraga.

Erick Thohir baru-baru ini muncul menjadi sosok yang berhasil memimpin penyelenggaraan Asian Games 2018.

Erick ditunjuk menjadi seorang manajer dalam ajang pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut.

Jauh sebelum itu, Erick sudah menjadi orang ternama.

Erick Thohir merupakan satu di antara pemilik Mahaka Media.

Saat itu, Erick Thohir mendapat bimbingan dari sang ayah, Teddy Thohir (co-owner Astra Internasional).

Erick Thohir (zimbio.com)

Hingga tahun 2009, Mahaka Group tercatat telah berkembang dan menguasai majalah a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest.

Sedangkan pada bisnis surat kabar, Mahaka Group menaungi Sin Chew Indonesia dan Republika.

 

Selain itu, Mahaka juga memiliki JakTV, GEN 98.7 FM, Prambors FM, Delta FM, dan FeMale Radio.

Selain itu, Erick juga sempat mengakuisi klub sepakbola Italia yang berlaga di seri A, yakni FC Internazionale Milano (Inter Milano) pada November tahun 2013 silam.

Erick Thohir dipercaya sebagai presiden klub ke 21 dalam 106 tahun sejarah klub tersebut.

Bersamaan dengan itu, ia juga memiliki klub sepakbola Amerika, D.C. United.

Pengusaha berusia 48 tahun ini juga pernah sebagai pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.

Erick Thohir dianggap merupakan sosok yang cukup piawai dalam memimpin organisasi. Dia orang yang memiliki multi talenta. Rekam jejak kepiawaian memempin bisa dilihat dari mulai bidang olah raga hingga bisnis.

Hal ini disampaikan oleh Peneliti senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, Kamis (6/9/2019).

"Keberhasilannya memimpin penyelenggaraan Asian Game ke 18 membuktikan kemahiran dan kematangan dari seorang Erick Thohir. 

Menurut saya, dia seorang manajer yang handal dan profesional. Dari rekam jejak keberhasilannya di berbagai bidang termasuk sukses menghantarkan Asian Games, menunjukkan sosok Erick adalah seorang manajer yang cerdas dan pekerja keras," ujarnya.

"Tidak ada keberhasilan tanpa bekerja keras. Erick adalah sosok yang menggabungkan prinsip kerja keras dan kerja cerdas.

Karenanya, merupakan strategi yang tepat mempercayakan sosok Erick Thohir untuk menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Pasangan Calon Presiden Jokowi - Kiai Maruf Amin," kata dia.

Dengan kemampuan yang dimilikinya, menurut Karyono kepemimpinan Erick Thohir akan manambah energi baru dalam tim Jokowi

. Dengan kemampuan manajerial dan rekam jejak kesuksesan menghantarkan Asian Games dan keberhasilannya di beberapa bidang usaha bisa menjadi modal untuk memimpin tim kampanye nasional.

Karenanya, kehadiran sosok Erick akan menaikkan citra positif pasangan Jokowi - Ma'ruf. Selain kisah sukses yang disandangnya, sikap Erick yang tetap cool menambah pesona dan kharisma sosok yang berlatar belakang pengusaha ini.

Erick tidak hanya kaya harta tapi juga kaya ide dan gagasan yang menginspirasi bagi sebuah prestasi.

Namun demikian, lanjutnya posisi Erick menjadi ketua tim kampanye Jokowi - Kiai Maruf bukan tanpa tantangan. Sejumlah tantangan yang dihadapi tim Jokowi - Kiai Maruf diantaranya yang terberat adalah menyolidkan seluruh tim koalisi jangan sampai terbelah.

- Djoko Santoso 

Djoko Santoso merupakan seorang mantan Panglima TNI. Pria kelahiran Surakarta, 8 September 1952 ini masuk akademi militer tahun 1975, dan memulai kariernya sebagai Danton-I/A/121/II tahun 1976.

Karirnya semakin meningkat hingga dia menjabat sebagai Komandan Yonif Linud 330/Kostrad di tahun 1990.

Djoko Santoso di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (20/8/2018). (Tribunnews.com/ Rizal Bomatama)

Tahun 2005 sampai 2007, Djoko menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD. Saat Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden, Djoko diangkat menjadi panglima TNI tahun 2007 sampai 2010.

Usai pensiun, Djoko langsung memilih terjun ke dunia politik dan bergabung di Partai Gerindra.

Ia ditunjuk sebagai wakil ketua dewan pembina.

Ia juga dikenal dekat dengan Prabowo Subianto.

Ia sudah aktif membantu Prabowo sejak Pilpres 2014 sebagai tim sukses.

Dan pada Pilpres 2019, Djoko Santoso disebut-sebut akan menjadi ketua tim sukses pasangan Prabowo-Sandi.

Sejumlah partai koalisi Prabowo juga setuju nama Djoko Santoso sebagai komando tim sukses


Berita Terkini