Ini yang membuat intropeksi diri sangat penting untuk dilakukan khususnya pada 1 Muharram, sehingga bisa dijadikan alat bermuhasabah dan juga intropeksi diri masing masing.
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, masa hidupku berkurang, namun amalanku tidak bertambah.”
Wahai saudaraku, sudahkah kita mempersiapkan bekal untuk menuju perjalanan yang panjang di akhirat kelak dengan amalan-amalan shalih? Sudahkah kita siap untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang telah kita perbuat di hadapan Allah kelak? Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan setiap diri hendaklah memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)…” (QS. Al Hasyr: 18)
8. Meluaskan belanja
Dalam hadits Abi Said Al-Khudhiri mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang meluaskan belanja kepada keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan meluaskan atasnya belanja selama setahun.
Dalam hal ini, ada sebagian ulama hadits yang melemahkan hadits ini, akan tetapi untuk sebagian yang lain berkata jika hadits ini adalah shahih dan sebagian lagi mengatakan hasan.
9. Perbanyak sedekah
Menurut kalangan mazhab Malik, sangat dianjurkan untuk memperbanyak sedekah dalam bulan Muharram yang dimulai pada tanggal 1 Muharram.
Sementara pada mazhab lainnya menganggap tidak ditemukan landasan dalil yang dengan khusus menyebutkan hal tersebut dan kuat derajat haditsnya dan karena itulah mereka mendhaifkan hadits sebagai berikut,
“Siapa yang puasa hari Asyura, dia seperti puasa setahun. Dan siapa yang bersedekah pada hari itu, dia seperti bersedekah selama setahun”.
10. Menyantuni anak yatim
Dari mulai tanggal 1 Muharram sampai dengan 10 Muharramdilaksanakan acara mengusap kepala anak yatim.
Dalam syariat Islam, yang dimaksud dengan mengusap kepala anak yatim adalah lebih kepada menyantuni anak yatim, memberikan kasih sayang yang cukup dan juga memuliakan anak yatim.
Itulah amalan yang dapat dilakukan pada awal tahun baru Islam Ini dan seharusnya menjadi titik awal selalu melakukan kebaikan dan kebajikan sepanjang tahun 1439 H dan seterusnya. (TribunStyle.com/Galuh Palupi)