"Disini kemarin sempat terbakar, kalau siang hari mungkin terlihat sisanya, kami sempat dibuat panik karena hanya andalkan satu pompa air," ujar Hartono sesaat setelah menghentikan laju kendaraanya.
Pria yang berasal dari Kesatuan Yon Arhanud 12/SBP itu menceritakan kebakaran lahan gambut itu terjadi pada siang hari, informasi langsung dilaporkan ke pada tim gabungan dan langsung ditindaklanjuti. Pemadaman berlangsung sekitar tiga jam, sekalipun api sudah padam tapi asap masih terlihat hingga tiga hari kemudian.
Menurutnya, api sudah menjalar ke dalam gambut sehingga sekalipun permukaan sudah basah tapi didalam masih terbakar. Beruntung tiga hari berselang, kawasan ini diguyur hujan sehingga asap yang muncul dari dalam permukaan gambut lenyap.
"Kami bersyukur kemarin kawasan ini diguyur hujan, jadi asap yang sempat muncul pasca pemadaman selama tiga hari berturut turut langsung padam, ini benar benar kuasa Allah," jelasnya.
Tak lama, perjalanan pun dilanjutkan, Tim pun menyusuri jalan setapak di pinggir kanal, jalan kebun yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Di kanan dan kiri hanya ada kegelapan, sesekali hewan malam beterbangan terusik deru sepeda motor.
Udara dingin mulai menusuk kulit menembus jaket yang menjadi pelindung terluar tubuh. Sesekali ranting pohon menyentuh bagian tubuh, membuat mata kembali waspada, mengusir rasa kantuk, dan lelah yang mulai datang.
Jarum jam tangan sudah menunjukkan pukul 01.00, tak terasa tim sudah menempuh perjalanan selama empat jam berkendara. Komandan tim yang ada di baris terdepan belum menunjukkan gelagat hendak beristirahat sejenak untuk meluruskan pinggang.
Jalan yang dilalui semakin ekstrem, jalan tanah berkubang kini ada didepan mata, kecepatan sepeda motor menurun drastis. Satu persatu sepeda motor mencoba menaklukan rintangan tersulit pada malam itu, komandan Tim pun sejenak berhenti memastikan seluruh anggotanya lolos.
Usai melahap jalan tanah, gelap gulita sejenak hilang, di sisi jalan terlihat ada deretan rumah warga. Tim pun kembali melintasi jalan tanah berbatu. Tepat di pinggir jalan sejumlah pernak pernik HUT Kemerdekaan RI berupa umbul umbul dan bendera merah putih telah dipasang.
Tak begitu lama kegelapan kembali menguasai, lampu kendaraan menjadi sumber penerangan utama hingga sampai diujung jalan koral. Di tempat itu Komandan tim menghentikan sepeda motornya diikuti semua anggotanya.
Gelap gulita, bahkan membuat semua anggota regu tak saling melihat keberadaan satu sama lain. Kondisi itu tak berlangsung lama, seorang anggota tim langsung memantik api dan menyalakan parafin serta meletakkannya di tengah jalan tanah berkoral.
Nyala parafin sontak membuat semua anggota tim duduk mengelilinginya. Sebagian duduk bersila sisanya memilih duduk dan meluruskan kedua kakinya. Disela mengusir letih, Tribun pun melanjutkan perbincangan dengan Tim Den Intai.
" Kami bertugas melakukan deteksi dini terjadinya karhutbunla, sehingga langkah patroli seperti ini menjadi sangat penting, baik siang maupun malam hari," ungkap Hartono.
Ia melanjutkan jika terjadi peristiwa kebakaran maka yang dilakukan adalah segera memberikan informasi kepada satgas gabungan. Serta melakukan pemadaman awal terhadap titik api sembari menanti satgas tiba ke lokasi kebakaran.
Termasuk juga mengamankan jika ada oknum tertentu yang kedapatan melakukan aksi pembakaran untuk segera diproses hukum. Deteksi dini bertujuan agar kebakaran dapat dipadamkan sesegera mungkin sebelum menyebar luas.