Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Datang jauh-jauh dari luar negeri, bukan berarti “alergi” dengan masakan melayu, terutama Indonesia.
Apapun sajian menu di Main Press Center (MPC), selalu disantap oleh para jurnalis peliput Asian Games XVIII di Palembang, termasuk jurnalis dari luar Indonesia.
Selama berada di MPC, beragam menu yang disantap oleh para jurnalis yang datang.
Baca: Mampir ke Palembang, Jack Ma Dengar Banyak Cerita Tentang Jakabaring Sport City dari Alex Noerdin
Baca: Habiskan Rp 30 Triliun Untuk Asian Games 2018, Berikut Fakta Dirasakan Masyarakat Palembang
Seperti diketahui MPC sendiri adalah tempat kerja jurnalis peliput Asian Games. Selain dilengkapi dengan komputer, internet kencang, juga tersedia menu makanan dari pagi hingga malam.
Beberapa menu disajikan selama perhelatan Asian Games sejak 18 Agustus hingga 2 September.
Diantaranya pindang ikan, ikan sambal, ayam sambal, rendang, malbi yang lengkap dengan sayur dan buahnya.
Ada satu momen cukup mengejutkan ketika menu yang disajikan yakni tempoyak yang merupakan masakan yang berasal Sumsel dari buah durian yang difermentasi, Kamis (30/8) lalu.
Baca: Luhut Panjaitan ke China Tawarkan 15 Proyek, Ratna Sarumpaet Berik Julukan Menteri Urusan Gadai
Baca: Selain JSC, Closing Ceremony Asian Games 2018 Juga Digelar di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang
Begitu disajikan, sambal tempoyak yang dicampur dengan ikan teri ini langsung diserbu oleh para jurnalis.
Tak hanya dari jurnalis lokal, juga dari nasional dan internasional ikut mencicipi ini.
“Lumayan enak (makanan Indonesia). Itu (tempoyak) juga enak. Memang asing bagi kami (makanan Indonesia), tapi kami harus coba dan jadi tantangan bagi kami,” kata jurnalis asal Jepang.
Selama Asian Games, khususnya di MPC, Kapapah Jaya Catering adalah usaha katering yang menyajikan macam-macam menu makanan, dari makanan berat hingga berat.
Baca: Baturaja Bakal Punya Objek Wisata Baru, Namanya Gua Kelambit
Baca: Biasa Patroli Bersepeda di Jakabaring, Jenderal Bintang 2 Ini Sedih Asian Games Berakhir
“Memang permintaannya seperti itu (menyediakan masakan ringan hingga berat,” kata Owner katering Kapapah Jaya Catering, Sulaiha.
“Termasuk penyajian sambal tempoyak itu sengaja disajikan agar dikenal orang banyak. Itu (termasuk) salah satu menu favorit disini,” timpalnya.
Menurutnya dalam melayani peliput Asian Games dari berbagai negara Asia ini juga memiliki sejumlah tantangan dan butuh perhatian serius. Termasuk menyajikan menu-menu lokal agar dikenal oleh negara luar.
“Sepertinya memang semuanya suka karena saya lihat orang dari luar juga makan nasi. Mereka kan tidak terbiasa makan nasi, dengan kita sajikan nasi mereka sepertinya suka,” ungkapnya.
Baca: 2 Bulan Lagi Jembatan Musi IV Bisa Dilintasi Mobil dan Motor
Susi menyebutkan umumnya semua sangat puas dengan penyajian sistem prasmanan selama perhelatan berlangsung.
“Ada keluhan memang tapi tetap menjadi evaluasi kami. Termasuk ganti-ganti menu kami lakukan agar mereka tidak bosan,” ujarnya.
Susi mengatakan dalam menyiapkan urusan perut bagi jurnalis tentu ada tantangan.
Selain dituntut kematangan pangan dan penyajian higienis, Kapapah Jaya Catering juga menjanjikan menu-menu yang beragam dalam setiap penyajiannya.
“Makanan juga harus bersih dan aman. Bahkan kami sudah dapat izin dari dinkes,” terang Susi.
Dalam sehari, pihak katering harus menyajikan sarapan pagi, makan siang dan malam. Selain itu juga makanan ringan lengkap dengan minuman kopi, teh, susu di break time, termasuk juga mie instan.