Kusnadi, yang pernah memperkuat tim terjun payung Sumsel, segera menyanggupi.
Bersama penerjun lain Imam Asmawi dan Nandang mereka pun bergegas ke Cilodong.
Saat itu, Prabowo menjabat sebagai Dan Yon 328 Kostrad.
Kusnadi dan tim pun segera menemui Prabowo.
“Mau terjun lagi Pak,”tanya Kusnadi berbasa-basi.
Baca: Iwan Fals Diomeli Followersnya Karena Prabowo-Sandiaga Menang Polling, Ini Komentarnya
“Jangan panggil Pak lah. Panggil Mas aja,”ujar Prabowo memecah ketegangan suasana.
Maklum, Prabowo adalah menantu Presiden Kedua RI Soeharto.
Setelah latihan kering (latihan pra memori mengingat gerakan dasar terjun) beberapa kali, tak lama kemudian Prabowo pun terjun.
“Saat itu belum ada hape (ponsel) jadi harus ada radio untuk mengontrol kegiatan saat di udara tapi pak Prabowo. Dia yakin semua akan aman,”kenang Kusnadi.
Baca: Prediksi, Jadwal, dan Link Streaming Indonesia vs Palestina di Asian Games 2018
Namun Prabowo sempat agak cemas karena pesawat yang membawa mereka adalah pesawat tua Dakota.
Tetapi, menurutnya “the show must go on”.
Akhirnya, Prabowo terjun dari ketinggian 10.000 kaki. Ia digandeng” oleh Kusnadi Sukarya dan Imam Asmawi.
Ikut menemaninya terjun adalah dr Boyke “Ambo” Setiawan, sahabat Prabowo.
Baca: Hukum Naik Haji dengan Pembayaran Kredit, Bagaimana Status Hajinya ? Ini Penjelasan Ulama
Terjun cara cepat yang dilakukan Prabowo disebut dengan Accelarated Free Fall.
Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu juga pernah menjalani terjun dengan cara ini.