Ledakan Bom di Gereja Surabaya

Ini Isi Buku Panduan yang Digunakan Dita Oepriarto dan Puji Kuswati Lakukan Bom Bunuh Diri di Gereja

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saat itu pelaku datang mengendarai dua sepeda motor ke arah pos penjagaan Polrestabes Surabaya.

Seorang anak kecil ada dibonceng di tengah dua pengendara.

Namun, anak kecil tersebut lolos dari maut dan kini masih dirawat di rumah sakit.

Buku Panduan Kamuflase Pengebom Surabaya dan Sidoarjo

Setelah sederet insiden bom, ada sejumlah teroris yang digerebek di berbagai tempat di Jawa Timur.

Tetangga atau warga sekitar rumah keluarga teroris itu kebanyakan kaget bukan main.

Pasalnya, mereka tak menyangka ada keluarga teroris di lingkungan tempat tinggal mereka.

Ternyata para teroris ini memiliki buku panduan kamuflase agar bisa membaur dengan masyarakat sekitar.

Hal itu diungkap setelah barang bukti ditemukan ketika proses penyidikan dan penggeledahan olah TKP.

Ilustrasi buku panduan kamuflase milik teroris pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo. (TRIBUNJATIM.COM/KOLASE)

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera mengungkapkan buku panduan ini digunakan pelaku untuk berkamuflase.

Artinya, buku tersebut menjadi tutorial agar pelaku bisa berinteraksi dengan masyarakat tanpa menimbulkan kecurigaan.

"Buku panduan mereka sudah kita dapatkan," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera saat di Media Center Polda Jatim, Selasa (15/5/2018).

"Buku panduan dalam kamuflase itu juga berisikan cara menghadapi masyarakat," lanjutnya.

Sehingga, tak heran baginya melihat pola dari aksi pengeboman beberapa waktu lalu berbeda dengan aksi teroris di Indonesia sebelumnya.

Bila yang sebelumnya lebih bersifat tertutup, maka dengan pola baru ini pelaku justru mencoba lebih aktif dan akrab dengan masyarakat.

Halaman
123

Berita Terkini