Debat Cagub dan Wagub Sumsel

Debat Cagub dan Wagub Sumsel Berlangsung Seru, Saling Sindir Diselingi Tawa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEBAT PUBLIK - Empat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel periode 2018-2023 mengikuti debat publik di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Rabu (14/3/2018). Debat publik ini menyampaikan visi dan misi masing-masing Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (TRIBUNSUMSEL/M.A.FAJRI)

Baca: Sambil Bikin Pempek, Anita Ternyata Mengonsumsi Sabu, Katanya Biar Lebih Kuat

Namun, hasil yang disampaikan belum dirasa puas tapi tidak melenceng dari tema debat.

Tema tentang infrastruktur memang isu yang menarik bagi calon pemimpin, bagaimana memperbaiki dan mengandalkan dana.

Yayat mengungkapkan hanya satu paslon yang dinilai berani.

"Kurang detil, jadi butuh keberanian bagaimana hitung-hitungan setelah LRT dipakai pasca Asian Games, harus dihitung untung rugi, adanya LRT bagaimana bisa menambah ekonomi dan bagaimana bisa mengubah masyarakat memilih transportasi publik," jelasnya.

Untuk nilai, Yayat memberi nilai 7 kepada seluruh paslon.

Namun Yayat menilai lebih satu pasangan calon.

Senada juga disampaikan Panelis lainnya, Dr Febrian sekaligus Dekan Fakultas Hukum Unsri ini, debat yang disediakan KPU Sumsel tidak dimaksimalkan dengan baik.

Debat berlangsung yang menyampaikan visi dan misi untuk Sumsel sejahtera pun dinilai tersampaikan sebesar 70 persen oleh seluruh paslon.

"Ya ada pertanyaan panelis terkait visi dan misi yang disampaikan moderator, seluruhnya disampaikan naratif sesuai visi dan misi."

"Kalau saya menilai kurang puas, terutama terkait permasalahan hukum yang tidak disinggung oleh seluruh paslon," katanya.

Sementara, Prof Sirozi menjelaskan secara keseluruhan dinilai baik.

Terkait tema tentang ekonomi, infrastruktur serta reformasi birokrasi dan saling tanya jawab antar paslon bisa dinilai oleh publik yang menonton debat tersebut.

Berita Terkini