Tahun 2015 Guru Budi Tulis ini di Facebook, 3 Tahun Kemudian Dia Alami Sendiri Hingga Meninggal

Editor: M. Syah Beni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru Budi

TRIBUNSUMSEL.COM- Status di akun jejaring Facebookmilik guru yang tewas dianiaya muridnya menjadi sorotan.

Dua tahun silam, guru SMAN 1 Torju, Sampang, Madura, bernama Achmad Budi Cahyanto sempat membuat tulisan.

Para netizen menilai status tersebut bak 'ramalan' dan guru Budi pun mengalami nasib seperti di tulisan itu.

Status Facebook Budi itu kembali viral dan menjadi sorotan para netizen hingga dibagikan oleh mereka.

Tertera tulisan itu dibuat oleh Budi pada 9 Juni 2015.

Berikut status yang ditulis di akun Facebook milik Achmad Budi Cahyanto dua tahun silam:

Baca: Disebut Bohong dan Ingkar Janji, Begini Klarifikasi RCTI Terkait Hadiah Haji Bagi Pak Mursyid

Bahkan kalian tega dan tidak enggan menyaksikan menyiksa gurumu wahai murid

Air mata mana yang akan kalian suguhkan di pangkuannya?

Penyesalan macam apa yang akan kalian haturkan di hadapannya?

Lantas kemana arahmu melangkah tanpanya?

Lantas siapa penuntunmu jika bukan dirinya?

Dosamu padanya tidak ada ampunannya tanpa ampunannya.

Pikir kan jika hatimu masih ada!

Status Facebook tersebut dibagikan oleh akun jejaring sosial Twitter @daniellsinaga.

Dalam kicauannya, akun @daniellsinaga mengunggah status Achmad Budi Cahyanto tersebut dalam bentuk tangkapan layar.

Di bawah gambar tersebut tertera tulisan, "Alm. pernah menulis status ini di FB-nya tahun 2015... Dan sekarang beliau sendiri mengalaminya."

Akun @daniellsinaga berkicau, "Ini dibuat tahun 2015. Tiga tahun kemudian beliau mengalami kejadian apa yang ditulisnya mungkin refleksi dari sebuah kejadian serupa juga."

Baca: Kerja Jadi Model, Cewek Ini Lampaui Jumlah Followers Seleb Korea, Terungkap Ini Daya Pikatnya!

Di akun Facebook milik Achmad Budi Cahyanto tersebut, tertera dibagikan sebanyak 118 kali.

Meninggalnya Ahmad Budi Cahyono (27), guru seni rupa SMAN 1 Torjun seolah meninggalkan duka mendalam bagi istrinya Sianit Sinta. 

Wanita berusia 23 tahun ini seolah tak percaya suaminya meninggal karena dianiaya muridnya sendiri.

Ditemui di kediamannya, Jumat (2/2/2018), mata perempuan itu masih terlihat sembab.

Kepada Surya, Sianit mengatakan bahwa sepulang dari sekolah, suaminya itu melakukan hal yang tak biasa.

Baca: Selain Jane Shalimar,Nikita Mirzani Bantah Pernah Jadi Kliennya,Sunan Kalijaga Ancam Lakukan Ini

“Sepulang dari sekolah, Mas Budi salat, setelahnya duduk bersenderan di tembok kamar,” kata Sianit.

Guru yang Tewas di Tangan Muridnya Cuma Digaji Rp 600 Ribu Sebulan, Kondisi Istrinya Memprihatinkan

Menurut Sianit, tak seperti biasanya suaminya itu melaksanakan salat di rumah. Biasanya, Budi, sapaan akrab suaminya tersebut, salat di sekolah.

Di Kamis (1/2/2018) yang kelabu itu, usai salat, guru Budi langsung duduk bersender dinding dalam posisi bersila.

Kemudian Sianit memanggilnya dan mengajak untuk makan siang. Nah, saat hendak merespon panggilan istrinya itulah, Guru Budi yang mencoba bangkit dari duduknya, muntah.

Baca: Mulai Jameela Kepergok Nyetir Mobil Sendiri,Netizen Heboh Sebut Ahmad Dhani Jatuh Miskin,Ternyata

“Saya panggil Mas Budi untuk makan siang, tapi saat bangun, tubuhnya goyang, dia muntah, dari mulutnya keluar cairan bening,” tambah perempuan yang sedang mengandung usia lima bulan itu.

Sianit juga menerangkan, saat ditanya, Guru Budi mengaku dipukuli muridnya di sekolah.

Kepada Sianit, mendiang mencoba meyakinkan bahwa dirinya sedang baik-baik saja.

Namun apa yang dia katakan tak sesuai kenyataan. Sesaat setelah mengatakan hal tersebut, Guru Budi pingsan, ambruk tak sadarkan diri.

Baca: Astaga ! Juwita Bahar Disebut Sudah 2 Tahun Kumpul Kebo Bareng Pacarnya,Ini Faktanya,Ternyata

Sianit akhirnya minta bantuan warga sekitar untuk membawa suaminya tersebut ke Puskesmas Jrengik, Sampang.

Namun karena kondisinya semakin kritis, akhirnya dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.

Di rumah sakit milik Pemprov Jatim itulah akhirnya Guru Budi mengembuskan nafas terakhir.

Berita Terkini