Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Arief Basuki Rohekan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Meski saat ini belum ada titik terang damai "islah" di kepengurusan partai Hanura, ketua DPD Hanura Sumsel versi Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo, Mularis Djahri meminta kepada jajaran Hanura se Sumsel, untuk fokus menghadapi verifikasi faktual parpol oleh KPU.
"Hingga saat ini belum ada titik temu kata damai, sehingga masih berlaku hasil Munaslub 18 Januari 2018, yang memecat Osman Sapta Odang (OSO) dan mengangkat Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo dan Sekjen Syarifuddin Sudding. Jadi kita minta pengurus Hanura se Sumsel fokus untuk menghadapi verifikasi faktual oleh KPU," kata Mularis.
Menurut balon Walikota Palembang ini, keikutsertaan partai Hanura di Pemilu 2019 mendatang merupakan hal lebih penting, karena jika gagal akan merugikan Hanura itu sendiri, mengingat partai elektabilitas partai yang didirikan menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto terjun bebas, sejak dipimpin OSO.
"Kita tahu elektabilitas Hanura saat ini turun sejak dipimpin OSO, dari 4,7 persen sekarang jadi kurang 1 persen (0,7 persen) dari hasil survei terbaru. Ini jelas ancaman bagi Hanura, apalagi sesuai PT (ambang batas parlemen) dibawah yang ditetapkan. Jika tidak diselesaikan segera, maka Hanura akan tenggelam kedepannya," tegas Mularis.
Ditambahkan Mularis, kepengurusan versi Daryatmo dan OSO saat ini sedang menunggu keputusan Menkumham terkait kepengurusan mana yang sah, dan apapun keputusan nantinya semua pihak harus menaatinya.
"Kemelut tidak masalah dan sekarang lagi proses, jika kubu Mahattam (OSO) menang kita akan mundur, jika hasil Munaslub menang, maka kita akan revosisi jabayan yang ada, sebab kita sama-sama ingin dorong untuk partai ini lebih besar. Tetapi kita harus ikuti verifikasi dulu, sesuai dengan data Sipol yang telah didaftarakan ke KPU sebelumnya," tuturnya.
Ditambahkannya, dirinya akan melakukan pembenahan partai kedepannya, namun dirinya ingin menegaskan kembali, saat ini ada hal lebih penting, dengan tujuan Hanura ikut Pemilu 2019 dan jadi partai besar.
"Jadi himbauan kita ke kader, minta verifikasi faktual dilakukan dengan baik, meski ada kemelut jangan dibawak-bawak, tapi diverifikasi KPU dam Hanura dinyatakan lolos," pungkas Mularis dengan tetap melakukannya secara beretika dan berpolitik dengan baik.