Dia pun menceritakan bebannya.
Suatu hari ada staf yang mengajaknya ke ruang Hemodialisa (HD).
Staf itu menyatakan, "Daripada hidup ibu putus asa, lebih baik berguna buat orang lain."
Beberapa hari kemudian dia dipertemukan dengan dr R.
Setelah itu ditemukan dengan Erwin.
Setelah beberapa proses, akhirnya cocok dilakukan transplantasi ginjal.
Dia dipanggil dan bertemu dr R, Erwin, dan istrinya sepekan kemudian.
"Sebenarnya orang di RS sudah mengingatkan saya agar ada hitam di atas putih."
"Saya ikuti saran mereka dengan bilang ke istrinya Pak Erwin," tuturnya.
Dia menyatakan bahwa dia tidak menjual organnya.
Namun dia juga punya kebutuhan.
"Saya ingin bapak (Erwin, red.) sehat."
"Namun saya juga ingin masalah saya diselesaikan bapak," kata Ita kepada istri Erwin.
Istri Erwin menyatakan tidak akan menutup mata pada kebutuhan itu.
Setelah itu dilakukan operasi.