Mancing di Rawa Banjir, Pemancing ini Malah Panen Strike

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Musim hujan yang melanda wilayah Indonesia pada akhir tahun ini membuat debit air di sungai meningkat.

Peningkatan debit air yang terjadi bahkan membuat sejumlah pemukiman direndam air dan memaksa warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Bagi para pemancing atau angler kondisi tersebut sangat menyulitkan, permukaan air tinggi dan keruh membuat ikan cenderung akan pasif.

Ikan akan cenderung bersembunyi dibawah ranting untuk menghindari arus deras sehingga cukup sulit untuk dapat ditaklukkan.

Namun lain halnya bagi para pemancing yang tergabung Angler Sumsel Fishing Club (ASFC) yang menjadikan kendala itu menjadi tantangan.

Sebanyak  50 orang Angler sengaja mengikuti event mancing bertajuk Fun Fishing yang digelar di areal rawa lebak Desa Langkap Kecamatan Babat Supat, Muba.

Dalam perjalanan menuju spot mancing, puluhan Angler pun harus berjibaku jalan berlumpur hingga menyebabkan kendaraan terjebak.

Namun bermodal kebersamaan serta kekompakan seluruh angler kendala kerusakan jalan dapat segera diatasi.

Setibanya di spot mancing, sejauh mata memandang terlihat hamparan rawa lebak yang tengah terendam banjir.

Permukaan air yang tinggi dan keruhnya air tidak menyurutkan niat para angler untuk memulai aksi mereka mengadu nasib.

Usai mempersiapkan joran, kail, reel dan umpan, mereka pun melemparkan pancing kedalam air.

Arus yang deras membuat sebagian besar angler menggunakan teknik dasaran berharap mendapatkan ikan yang bersembunyi didasar sungai.

Hingga matahari tepat berada di atas kepala, teknik yang paling populer digunakan para pemancing ternyata tidak kunjung membuahkan hasil.

Bahkan beberapa kail mereka tersangkut ranting atau tumbuhan yang ada disekitar spot.

Usai beristirahat sejenak, mereka pun kembali ke spot mancing dan kali ini mereka kompak mengubah alat pancing mereka agar siap digunakan untuk teknik casting.

Memancing dengan teknik casting sedianya cukup langka digunakan pada arus deras.

Namun bermodal tekad serta keyakinan teknik mancing yang diawali dengan lemparan kail itu pun berulangkali dilakukan.

Usaha tak kenal lelah itu pun ternyata membuahkan hasil satu persatu angler mendapatkan tangkapan berupa ikan gabus.

Ikan gabus yang dikenal sangat rakus dan agresif itu menyambar umpan berupa kodok palsu yang banyak digunakan.

Bahkan satu diantara mereka berhasil mendaratkan sebuah ikan gabus berukuraan raksasa yang memiliki panjang 55 sentimeter.

“ Perjuangan tidak kenal lelah akhirnya berbuah hasil, tidak percuma pakai teknik casting”, ungkap I”am kepada Tribunsumsel.com.

Ia menyampaikan perlawanan gabus berukuran raksasa yang berhasil ditaklukkan cukup alot karena sempat bersembunyi diantara rapatnya tumbuhan.

Hingga menjelang matahari ke peraduannya, para Angler berhasil mendaratkan ratusan ikan gabus beragam ukuran.

Sementara Ketua Angler Sumsel Fishing Club (ASFC), Irawan ZN menegaskan kegiatan bertajuk  Fun Fishing sengaja digelar untuk menutup tahun 2017 dan menyambut awal tahun 2018.

 “Kita ingin semua angler yang tergabung dalam ASFC dapat merasakan sensasi tarikan gabus dan toman raksasa yang ada spot mancing ini,” ungkapnya

Selain itu juga untuk menjaga silaturahmi serta kebersamaan antar sesama anggota ASFC  yang saat ini jumlahnya mencapai ribuan orang.

Mereka tersebar di sejumlah Kabupaten Kota yang di Sumsel meliputi, Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir dll.

“ Angler yang saat ini berkumpul hanya sebagian kecil saja, masih banyak yang tidak dapat hadir karena kesibukan mereka,” jelasnya  

Ia menambahkan selama tahun 2017 ASFC telah berulangkali menggelar ajang serupa, spot mancing yang dipilih pun berpindah pindah.

Bukan hanya kawasan sungai sungai besar di sumatera selatan namun juga hingga di lautan misalnya di Selat Bangka.  

Simak videonya di bawah:

Berita Terkini