Kios Kaki Lima Nenek Ini Terciduk Oleh Polisi, Namun Tindakan Sang Polisi Setelahnya Buat Ia Terharu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang polisi berjalan menuju pedagang kaki lima "ilegal" seorang nenek dan memberikan tilang atau denda kepadanya.

Aksi tersebut kemudian disaksikan oleh beberapa netizen yang melintasi daerah tersebut.

Tindakan polisi benar-benar membuat sang nenek menangis.

Ada banyak pedagang kaki lima di sepanjang jalan pejalan kaki di Taiwan itu.

Tapi pemilik kaki lima ini memiliki izin usaha yang sah untuk mengoperasikan gerai mereka.

Namun, posisi kios mereka nampaknya tidak benar.

Melihat polisi berjalan menuju warung tersebut dan mengajukan tuntutan hukum pada mereka adalah hal yang normal.

Seorang netizen telah menyaksikan seorang polisi patroli di sebuah jalan yang ramai penuh dengan banyak kios.

Sebagian besar pemilik kios yang muda dan sehat cepat membersihkan kios mereka dan melarikan diri.

Tapi seorang nenek yang mengendalikan sebuah kios sepertinya sudah terlalu tua untuk melarikan diri.

Tindakan polisi setelah itu membuat netizen menangis.

Suatu hari orang Taiwan dari Pingtung County pergi bersama teman-temannya.

Mereka pergi ke jalan yang sibuk dengan warung di kanan dan kiri jalan.

Tapi pemilik toko tiba-tiba mulai membungkus peralatan mereka dan melarikan diri.
Mereka melihat polisi patroli datang ke jalan.

Pemilik kios-kios di sana sangat gesit dan dengan sekejap mata mereka menghilang.

Jalan sepi lagi. Tapi ada warung yang masih belum dibereskan.

Kios itu dijaga oleh seorang nenek. Karena dia sudah terlalu tua, dia berkemas perlahan.

Polisi tiba di warung dan polisi menjelaskan kepada nenek bahwa dia telah melanggar hukum.

Netizen yang menyaksikan kejadian tersebut mendengar bahwa nenek tersebut mencoba merayu pada polisi: "Jangan menuntut saya."

Polisi berjalan menuju sang nenek dan menjelaskan kepadanya bahwa dia telah melanggar hukum.

Tidak peduli betapa menyesalnya dia dan meminta maaf ke polisi, dia tidak bisa mengubah keputusannya.

Polisi tanpa ampun mengeluarkan denda kepada sang nenek.

Netizen yang melihat seluruh adegan itu merasa sedih terhadap nenek itu.

Sudah jelas betapa sukarnya bagi seorang nenek membuka warung dan menjalankan perdagangan.

Tetapi pada akhirnya semua pendapatannya terpaksa digunakan untuk membayar denda.

Selepas mengeluarkan denda, polisi itu mengambil dompetnya dan menarik keluar dua keping uang bernilai seribu dolar.

Beserta denda dan dua ribu dolar Taiwan (sekitar Rp 900 ribu), polisi itu memberikannya kepada nenek tersebut.

Sebelum ini, nenek itu merayu polis supaya tidak memberikan denda kepadanya tetapi apabila tiba-tiba terjadi kejadian tersebut

Sang nenek berdiri dengan rasa terkejutnya dan tidak berani untuk menerima uang tersebut.

Polis itu berkeras mau sang nenek itu mengambil dua ribu dolar Taiwan tersebut.

Selepas itu, polisi berpaling dan berlalu pergi meninggalkan nenek yang masih berdiri dengan rasa tidak percaya.

Nenek itu berdiri sambil air mata mengalir di pipinya dan pada saat yang sama netizen turut menangis.

Kemudian, netizen itu membagi cerita di media sosial dan dengan cepatnya ramai netizen memberi komen:

“99.99 persen polisi Taiwan sangat peramah dan baik hati.”

“Terlalu banyak kekecewaan dalam kehidupan tetapi antara kebanyakan kekecewaan, kejadian yang sangat tulus dan mesra seperti ini membuatkan dunia kita tempat yang paling baik untuk didiami.”

Terdapat pesan dari seorang pelajar yang menuntut di Central Police University: “Polisi menjalankan tugasnya mengikut undang-undang."

"Dan ia pasti slit untuk mengeluarkan denda kepada nenek ini."

"Dia terpaksa mengeluarkan denda supaya dapat mengelakkan pemilik warung melakukan perdagangan di kawasan yang tidak sah. Senior, kamu sangat hebat!”

Kebanyakan orang beranggapan polisi mengenakan denda dengan tanpa belas kasihan.

Tetapi pernahkah anda terpikir adakah polisi itu benar-benar kejam?

Pada asalnya polisi tidak kejam. Semuanya sudah tertulis dengan nyata dan terang.

Kitalah yang tidak mematuhi undang-undang. Kita jugalah yang merayu kepada polisi dan membuat mereka merasa serba salah.

Ketika waktu bertugas, polisi kelihatan sangat dingin dan kejam tetapi apabila mereka habis waktu bekerja.

Apabila mereka tidak memakai pakaian seragam mereka, mereka sama seperi manusia yang lain.

Mereka juga punya belas kasihan terhadap orang biasa.

Apabila mereka melihat orang lain berada dalam kesusahan mereka merasa sedih dan mau membantu juga.

Di Taiwan, banyak orang dapat merasakan kemesraan dan ketulusan hati polisi.

Mereka membuat masyarakat merasa selamat dan gembira untuk hidup. (erabaru)

Berita Terkini