Fakta Pasangan ABG yang Menikah Dini, Gara-gara Sering Beginian Saat Subuh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pernikahan Dini

Atau baru saja tamat dari Sekolah Menangah Pertama (SMP). 

Penikhan Dini di Sulbar ()

3. Menikah Atas Dasar Suka Sama Suka

Laiknya pengantin pada umumnya, keduanya juga mengadakan pesta pernikahan yang disaksikan banyak tetamu. 

Dalam sebuah foto, rampak Andini dan Arling duduk dipelaminan mengenakan pakaiaan adat bugis.

Mereka didampingi orangtua saat resepsi pernikahan berlangsung.

Sebelumnya juga  tersebar foto keduanya sebelum melangsungkan akad nikah dengan baju khas Mandar.

Kabarnya, mereka dinikahkan dengan alasan saling menyukai.

Informasi yang diperoleh TribunSulbar.com, keduanya juga dinikahkan dikarenakan sering pulang subuh.

Kepergok orangtua dan dikhawatirkan akan membawa kemudharatan sehingga diminta untuk menikah.

Pernikahan dini di Sulbar ()

4. Sulawesi Barat Jadi Urutan Pertama Kasus Pernikahan Dini

Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) merupakan provinsi yang menempati urutan pertama kasus pernikahan dini di Indonesia.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulbar, Andi Ritamariani, saat menggelar konferensi pers di Aula Kantor BKKBN, Jl. Abd Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Rabu (18/10/2017).

Ia mengungkapkan, hal tersebut menjadi menjadi problem atau masalah krusial di Sulbar.

Andi Ritamariani menguraikan, hasil data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Sulbar menunjukan rata-rata usia kawin pertama berada pada usia 19,3 tahun dan hasil data SDKI 2012 menunjukan angka 19,1 tahun.

"Data ini menggambarkan adanya penurunan rata-rata usia kawin pertama (UKP) pada perempuan di Sulbar yang seharusnya angka ini harus dinaikkan," katanya.

Ia mengungkapkan berdasarkan sumber data tersebut, rendahnya usia kawin pertama perempuan di Sulbar berakibat pada tingginya angka kelahiran usia dibawah 20 tahun.

Ini di tunjukkan dengan data SDKI 2007 bahwa angka Age Specifik Fertilitas Rate (ASFR) umur 15-19 tahun sebanyak 80 kelahiran dan SDKI 2012 naik menjadi 103 kelahiran per 1000 wanita umur 15-19 tahun, atau 10 kelahiran per 100 wanita atau 1 kelahiran per 10 wanita umur 15-19 tahun.

"Badan Pusat Statistik Sulawesi Barat tahun 2015 juga merilis data bahwa ada 11, 58% wanita di Provinsi Sulawesi Barat menikah dibawah usia 16 tahun.

Halaman
123

Berita Terkini