Baca tanpa iklan
"Siapa kamu, orang tua? Apakah Anda mencoba mengingatkan saya untuk menutupi aurat sepenuhnya
sementara ayah saya juga tidak pernah menasihati saya? "
"Apakah Anda ingin saya berdandan aurat sementara saya masih ingin bebas menayangkan tubuh saya di depan umum?
Apakah di tanganmu ada kunci surga? Atau apakah Anda memiliki kekuatan yang menentukan bahwa saya akan berada di surga atau neraka? "
Setelah mengucapkan kata-kata yang sangat tajam, gadis itu tertawa terbahak-bahak.
Tidak cukup dengan itu, gadis itu kemudian mencoba memberikan handphone-nya ke orang tua itu sambil mengucapkan kata-kata yang lebih kuat.
"Jika ISLAM itu BENAR, tempatkan rumahku di Neraka, guna handphone ku ini dan hubungilah Allah serta tolong tempatkan sebuah biik di neraka jahanam untukku," katanya
Ia lantas tertawa kuat tanpa mengetahui bahwa dia sedang mempertikaikan hukum Allah dengan begitu biadab.
Gadis yang di sisinya mulai berubah wajah, tanda itu tidak sesuai dengan hukum temannya.
Dan temannya terus keluar pada pemberhentian selanjutnya. Gadis itu hanya tersenyum melihat antena temannya.
Orang tua itu juga sangat terkejut dengan jawaban dan penghinaan terhadap gadis itu. Sayangnya, wajahnya yang cantik tidak sama dengan tingkah lakunya yang buruk. Bak pepatah Melayu, seperti dedap.
Para penumpang lainnya terdiam dan beberapa lainnya menggelengkan kepala kepala tanpa tanda dengan apa yang dia katakan.
Semua yang di dalam bus lepas tu langsung tidak menghiraukan gadis muda yang tidak menghormati hukum-hukum agama itu
dan mereka tidak ingin tambah bagi nasihat karena khuaatir dia akan akan bertindak menghina agama dengan lebih parah lagi.