Foto gaun ini jelas memperlihatkan adanya perbedaan pada cara kita menginterpretasikan, baik itu di otak atau mata.
"Setiap jenis persepsi sangat subjektif. Orang tidak akan melihat sesuatu sama setiap waktu, seperti halnya wine akan dirasa berbeda pada tiap orang, atau parfum. Selalu ada perbedaan antar individu pada bagaimana kita menjelaskan sesuatu," katanya.
Lisa Lystad, ahli saraf mata dari Cleveland Clinic's Cole Eye Institute, mengatakan, banyak orang yang belum mengetahui bagaimana mata kita memproses warna.
"Itu adalah kombinasi dari mata dan mekanisme otak, serta jumlah cahaya yang kita lihat. Warna sangat relatif dan kontekstual. Misalnya saja jika kita memiliki warna aqua, orang lain bisa menyebut itu biru dan yang lain mengatakan hijau," katanya.
Selain itu, menurutnya ada kombinasi dari cahaya dan berbagai warna alami pada gaun tersebut.
"Gaun itu tak memiliki warna seragam, ada gradasi dan warnanya berbeda di tiap foto. Hitam dan putih adalah kombinasi warna. Kita memakai semua sel kerucut di mata untuk melihat warna hitam, dan semua sel kerucut untuk melihat warna putih," katanya.
Otak kemudian membaca warna berbeda tersebut sebagai sinyal yang berlainan pada tiap individo karena seluruh sel kerucut dipakai bersamaan. (Purwandini Sakti Pratiwi)