Sultan Mahmud Badaruddin III Wafat

Kawah Tengkurep Sepi Pemakaman Keturunan Sultan Palembang, Ternyata Ada Kaitan dengan Belanda

Editor: Hartati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SULTAN MAHMUD BADDARUDDIN 3

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kabar meninggalnya Raden Haji Muhammad Syafei Diradja bin Raden Haji Abdul Hamid (Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diradja), secara tiba-tiba banyak mengagetkan semua pihak, Jumat (9/9/2017).

Karena almarhum masih menghadiri beberapa kegiatan sebelum malamnya dilarikan ke rumah sakit.

Pasca Sultan meninggal, keluarga dan kerabat Sultan sempat mendiskusikan almarhum akan dimakamkan di mana?

Namun akhirnya keluarga memutuskan untuk memakamkan sang Sultan di Kompleks Pemakaman Kawah Tekurep di Kelurahan 3 Ilir Palembang.

Pertanyaan lalu muncul kenapa almarhum dimakamkan di kompleks pemakaman tersebut?

Sejarawan M Ikhsan mengungkapkan kondisi tersebut.

Menurut dia, pasca Sultan Mahmud Badarudin II diasingkan di Ternate, sang Sultan membawa seluruh keluarga besarnya ke Ternate.

Pasca SMB II meninggal beberapa keluarga Kesultanan memutuskan kembali ke Palembang.

Di Palembang, kata Ikhsan, keluarga tetap diacuhkan oleh Belanda.

Akhirnya beberapa lagi ada yang pergi meninggalkan Palembang dan ada tetap tinggal di Palembang.

Di sinilah, kata Ikhsan, keturunan langsung SMB II yakni Pangeran Prabu Diratdjah setelah meninggal dilarang oleh Belanda dimakamkan di Kawah Tekurep.

"Belanda melarang keluarga Sultan dimakamkan di Kawah Tekurep dan akhirnya di makamkan di Talang Kerangga," katanya.

Dari keturunan Pangeran Prabu Diratdjah inilah kemudian berturut-turut diteruskan oleh Raden Haji Abdul Habib Prabu Diratdjah II, Raden Haji Syarat Prabu Diratdjah III dan Raden Haji Abdul Hamid Prabu Diratdjah IV hingga turun ke Sultan Mahmud Badarudin III.

"Kalau Sultan Mahmud Badarudin III dimakamkan di Kawah Tekurep sudah benar, karena beliau keturunan langsung dari SMB," katanya.

Karena ada larangan dari Belanda itulah menyebabkan pemakaman Kawah Tengkurep sepi.

Keluarga Kesultanan juga banyak dimakamkan di Talang Kerangga.

"Belanda masih khawatir terhadap keluarga kesultanan makanya seluruh gerak gerik diperhatikan, termasuk prosesi pemakaman," katanya.

Berita Terkini