Menguap Disebut Bisa Menular Pada Orang di Sekeliling Kita, Fakta Atau Mitos Ini Penjelasannya

Editor: Hartati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi lelah

TRIBUNSUMSEL.COM - Ternyata bukan hanya latah saja yang bisa menular.

Menguap bisa membuat menular semua yang ada didekatnya.

Tak hanya itu, menguap juga sering dianggap sebagai penanda rasa kantuk.

Padahal menguap adalah cara untuk menghirup oksigen ke dalam aliran darah saat lelah.

Jadi menguap tidak selalu pertanda bahwa tubuh mengantuk.

Semua orang tentu pernah yang namanya menguap atau melihat orang menguap.

Lalu secara tak sengaja, kamu pasti juga ikut menguap.

Sehingga banyak orang yang beranggapan bahwa menguap itu bisa menular.

Namun benarkah menguap itu bisa menular?

Berikut TribunStyle telah melansir dari Boldsky.

(Daily Mail)

Pada dasarnya menguap tidak menular.

Tapi hanya saja seseorang yang berkeyakinan menguap bisa menular artinya memiliki gelombang emosi yang sama dengan orang tersebut.

Jadi jika seseorang memikirkan tentang orang yang menguap.

Maka akan membuat orang tersebut ikut tertular menguap.

Dengan begitu, menguap sama sekali tidak ada kaitannya dengan penyakit yang menular.
(TribunStyle.com/Ika Bramasti)

Semakin Bertambah Usai Makin Sulit Terlular Menguap, Ternyata Ini Sebabnya

TRIBUNSUMSEL.COM - Sudah umum diketahui menguap bisa jadi aktivitas yang menular.

Ketika seseorang di dekat kita menguap, ada kecenderungan kita untuk ikut menguap.

Namun kecenderungan tersebut ternyata lebih mudah dihindari seiring bertambahnya usia.

Temuan tersebut berasal dari sebuah studi yang mempelajari tentang menguap yang menular.

Para peneliti menganalisis 328 responden yang diperlihatkan video orang menguap selama tiga menit.

Setiap kali responden menguap, maka mereka wajib menekan tombol.

Peneliti menemukan, 68 persen responden menguap saat menonton video, namun lajunya bervariasi pada setiap kelompok usia.

Ilustrasi (http://4.bp.blogspot.com)

Peserta di bawah usia 25 tahun 82 persen menguap, sementara pada kelompok usia 25-49 tahun 60 persen menguap.

Dan, hanya 41 persen di kelompok usia lebih dari 50 tahun yang menguap.

Penelti mengatakan, menguap tidak berhubungan kuat dengan empati ataupun kecerdasan, namun menguap dikatakan memang dapat menular.

Sedangkan studi ini mencoba untuk "melawan" pernyataan tersebut.

Menurut peneliti, usia hanya delapan persen mempengaruhi variasi fenomena "tularan menguap" dalam studi ini.

Sementara faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi belum bisa dijelaskan.

Mereka mencatat, pengidap autisme dan skizofrenia cenderung tidak mudah untuk menguap.

"Penelitian berbasis genetik dapat membantu menjelaskan kondisi tersebut," kata mereka.

Berita Terkini