Pertempuran tersebut pun didukung penuh oleh ayah Hanzhalah.
Ketika genderang perang dibunyikan yang menandakan dimulainya peperangan.
Hanzalah yang mendengar bunyi tersebut lantas berdiri dan menuju medan perang.
Ia tahu bahwa Rasulullah mengizinkannya untuk tidak ikut perang namun ia bertekad untuk jihad.
Saat dalam peperangan Hanzalah berhadapan dengan Abu sofyan terjadi pertarungan yang sangat sengit.
Pedang dari Abu Hanzalah bin Ar Rabie berhasil menebas salah satu kaki kuda milik Abu Sofyan dan membuatnya terjatuh.
Kemudian, datanglah Syaddad bin Al Aswad untuk membantu Abu Sofyan.
Salah satu dari kedua kaum Quraisy tersebut membunuh Hanzalah dengan lemparan lembing.
Setelah itu, Abu Sofyan berseru dengan suara yang sangat lantang, mengabarkan bahwa Hanzalah telah tewas.
Ia berhasil membalaskan dendam anaknya yang terbunuh saat perang Badar.
Semua orang bersedih saat kabar syahidnya Hanzalah terdengar.
Rasulullah pun terheran dan menyampaikan kepada sahabat lainya bahwa Hanzalah telah dimandikan oleh para malaikat.
Ketika mendengar Rasulullah berkata demikian sahabat pun tercengang.
Salah satu sahabat yakni Abu Said Saidi, melihat mayat Hanzalah untuk membuktikan perkataan Rasulullah.
Betapa kagetnya ia ketika melihat wajah Hanzalah bercahaya dan tersenyum.