TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Perjuangan Mansri menyekolahkan empat anaknya makin berat.
Selain harga kebutuhan pokok terus naik, warga 8 Ulu ini juga harus menambah biaya untuk pembelian token listrik. Pencari barang bekas ini tidak lagi menikmati listrik bersubsidi sejak awal tahun.
Situasi semakin rumit, kelurahan yang tadinya jadi tempat pengajuan menerima subsidi tidak menyediakan blanko pengajuan subsidi.
Pejabat kelurahan bingung, apalagi Mansri. Situasi ini juga dihadapi beberapa warga kurang mampu lainnya.
Bagaimana perjuangan hidup mereka? Apa reaksi pemerintah? Baca liputan khusus Tribun Sumsel, Kamis (18/5/2017).