- Menara Immortality yang mengesankan -satu dari 3.200 obelisk peringatan yang dibangun di seluruh negeri setelah kematian Kim Il Sung pada tahun 1994, yang diberi nama "Presiden Abadi" negara tersebut.
Tapi apa yang paling mencolok tentang video itu adalah semuanya terlihat normal-normal saja.
Tidak ada narator yang menjelaskan betapa tertekannya rakyat Korea Utara.
Juga betapa mengerikannya ekonomi Korea Utara, betapa besar pemimpin tertinggi Kim Jong Un, atau berapa banyak senjata nuklir yang dimilikinya.
Tidak ada gambar propaganda yang dirancang dengan khusus untuk meyakinkan dunia akan kejayaan model sosialis Korea Utara.
Hanya ada jalan yang tenang dan sepi melewati jalan-jalan yang diguyur gerimis saat orang menjalani kehidupan sehari-hari mereka.
Gambaran yang kebanyakan orang Amerika lihat dari Pyongyang adalah jalan-jalan yang luas dan lengang hampir tanpa manusia dan mobil.
Dengan sesekali terlihat anak-anak yang tersenyum dan pipi merah gembil berpose di depan kamera dalam perjalanan mereka ke sekolah.
Gambaran umum lainnya menunjukkan parade militer besar-besaran yang menampilkan legiun tentara berwajah keras yang berbaris dan rudal besar yang tampak mengerikan di jalan.
Namun gambar semacam itu menawarkan wawasan penting tentang kinerja pemerintah Korea Utara yang buram.
Sangat mudah untuk melupakan, masyarakat nyata tinggal di kota ini.
Mereka pergi bekerja, membesarkan anak-anak mereka, bertengkar dengan pasangan mereka, bergosip tentang tetangga mereka.
Mereka memiliki rahasia, mimpi, ambisi, ketakutan, kekhawatiran.
Mereka adalah orang-orang yang tinggal di sebuah negara yang dipimpin oleh seorang diktator eksentrik.
Ia dengan senjata nuklir yang secara kontinyu mengancam dapat menghancurkan Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Namun, dari video ini kita diingatkan, mereka adalah orang-orang yang sama dengan kita. (intisari.grid.id/Agus Surono)