TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Harga cabai merah keriting mulai melonjak naik dalam beberapa hari terakhir. Pantauan di sejumlah lapak penjual dan agen distribusi komoditas ini, rata-rata cabai merah keriting tembus Rp 70 ribu per kilogram, dari sebelumnya berkisar Rp 55 ribu per kilogram.
Tak ayal, lonjakan harga cabai ini pun mengundang keluhan dari para konsumen. Sebab, menurut mereka, kenaikan ini terjadi cukup signifikan.
"Kalau sekarang, beli cabai harus mikir berkali-kali. Naiknyo luar biaso tinggi," kata Martini (47), warga Lahat, ketika dibincangi Rabu (23/11/2016).
Dengan adanya lonjakan kenaikan harga cabai ini, Martini mengaku terpaksa harus membatasi jumlah pembeliannya.
Sebab, dengan harga yang ada sekarang ini, dua kilogram cabai merah keriting sebanding dengan harga tiga kilogram yang dijual sebelumnya.
"Masih tetap beli, tapi dikit. Sebab, wong di rumah seneng pedas galo," ujarnya.
Sementara itu, Warman, salah seorang pedagang cabai merah keriting di Pasar Tradisional Modern (PTM) Square Serelo Lahat menjelaskan, lonjakan harga akhir-akhir ini dikarenakan minimnya pasokan dari petani.
"Katanya karena curah hujan tinggi. Akibatnya, banyak cabe terserang penyakit, jadi panennyo dak bagus," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Rusli, salah seorang petani cabai di Kabupaten Lahat.
Menurutnya, dalam beberapa bulan terahir ini nyaris semua petani tidak bisa mendapat hasil maksimal saat panen.
"Paling banyak cuma sekitar 50 persen yang kito panen dari total lahan. Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapo bulan yang lalu," terangnya.
Ditambahkanya, curah hujan yang tinggi menyebabkan banyak tanaman cabai terserang penyakit. Akibatnya, banyak tanaman cabai yang mati. "Petani jugo merugi dengan kondisi cuaca," keluhnya. (Ehdi Yasin)