Di Tangan Dua Mahasiswa Ini, Garam Dapur Bisa Hidupkan Lampu LED

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

M Marco Sayputra mahasiswa semester 5 Jurusan Teknik Energi saat memperagakan hasil riset miliknya, selasa (18/5/2016).

Laporan Wartawan TribunSumsel.com,Mochamad Krisnariansyah

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG -- Umumnya sebuah lampu menggunakan tenaga listrik yang berasal dari baterai ataupun media lainnya.

Namun siapa sangka listrik ternyata bisa didapatkan melalui sebungkus garam dapur, hebatnya juga mampu menghidupkan satu buah lampu LED.

Di tangan Dua Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) , M Marco Sayputra dan Ridho Anugerah  garam dapur dijadikan sebagai media penghasil energi listrik.

Karya dan temuan keduanya yang dipamerkan di acara seminat internasioan energi ini menawarkan sumber energi listrik ramah lingkungan yang cocok untuk keadaan darurat.

" Sebungkus garam yang telah dilarutkan akan memiliki Ion tersendiri, dimana saat kita masukan kedalam sebuah tabung yang berisikan Anoda (Elektroda positif) dan katoda (elektroda negatif), akan menghasilkan tenaga listrik. Prosesnya disebut dengan elektrokimia," Ujar Marco saat menceritakan hasil penelitian di pameran riset energi terbarukan di Aula umum Polsri,Selasa (18/10/2015).

Lebih jauh Mahasiswa semester V jurusan teknik Energi ini menceritakan, hasil tenaga listrik yang dihasilkan memang baru mampu menghidupkan lampu LED yang memiliki kapasitas 1 Volt. Pasalnya, riset yang dilakukan masih terbentuk pada skala kecil sehingga energi yang dihasilkan pun tak banyak

"Konsentrasi larutan garam yang dibuat hanya 75 ppm saja, dimana kapasitas listrik sekitar 1 - 3 volt mampu menghidupkan lampu LED. Dengan lama penggunan 5 - 6 jam saja," Tuturnya.

Ridho menambahkan, hal ini tetap sesuai dengan tujuan awal pembuatan riset listrik melalui bahan garam dapur tersebut. Mengingat, riset ini difokuskan sebagai lampu emergency saja.

" Penawaran Lampu alternatif inilah yang kami ingin tawarkan sehingga bis menjadi pilihan masyarakat untuk penerangan sementara saat terjadi pemadaman listik," jawabnya.

Sebelumnya, awal ide pembuatan lampu LED listrik dengan sumber energi garam berasal dari tugas praktik saat masih duduk disemester 1. Dimana pada tahapan ini riset yang dibuat hanya sebatas pada pengukuran tegangan listrik.

"Dari sanalah kami berdua mulai terpincut buat melanjutkan penelitian ini, alhasil setelah dilakukan pengembangan maka terciptalah alat penghasil daya listrik dari garam ini," urainya.

Kedepan keduanya berharapan, riset yang mereka kembangkan bisa direspon dunia industri dan pemerintah.

Meskipun masih ada beberapa kelemahan, keduanya menilai temuan ini memiliki potensi besar sebagai penghasil energi baru yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Setidaknya ini menjadi salah satu contoh bahwa perkembangan energi terbarukan bisa diperoleh dari apapun, misalnya garam dapur.  Inginya ini bisa dikembangkan lebih jauh lagi," pungkasnya.

Berita Terkini