TRIBUNSUMSEL.COM - Imam Nahrowi, Menpora lewat akun twitternya mengecam keras, pelaksanaan pertandingan PON Jabar, untuk cabor polo air yang berlanjut dengan adu jotos.
"Saya minta kepada PB PON dan KONI Pusat untuk mengusut tuntas peristiwa pemukulan yang terjadi di arena Polo Air di PON Jabar kemarin."
"Gengsi daerah boleh sj dikejar. Tapi dg cara2 yg sportif. Jngn ciderai semangat olahraga yg menjunjung sportivitas & jiwa ksatria."
"sejatinya utk pembinaan, bkn hanya mengejar gengsi daerah. panitia, wasit, atlet, suporter, semuanya, ayo junjung sportivitas."
"Saya mendengar banyak keluhan di #PON2016. Kericuhan suporter, keberpihakan wasit, dll. Saya minta disudahi. Kedepankan sportivitas."
"Sungguh memalukan, yang mestinya beradu prestasi malah emosi yang nampak #PON2016." demikian diposting Imam Nahrowi melalui aku twitternya, @ imam_nahrowi
Seperti diketahui, Partai semifinal Polo Air Jawa Barat versus Sumatera Selatan berlangsung panas. Duel berlangsung seru, meski kalah angka, namun Sumsel melakukan perlawanan. Laga ini berakhir dengan adu jotos. Akibatnya:
Satu pemain Sumsel yang mengalami luka di bagian mata dan kapten Jabar Otep Baskara juga harus menjalani pemeriksaan tim medis.
Sementara itu, dua atlet Polo Air yakni, pemain Jabar Aldy Ramdhani dan pemain Sumsel Rendi Septiano disanksi tidak boleh bermain di sisa waktu pertandingan.
Seperti dilansir dari situs resmi PON 2015, www.pon-perpanas2016jabar.com pertandingan yang berlangsung di Kompleks Olahraga Si Jalak Harupat, Senin (19/9/2016) ini berlansung lancar. Namun beberapa menit berselang, justru Sumsel membua kejutan.
Atlet tuan rumah sudah kebobolan 0-2.
Setelah laga mulai memanas, atlet Sumsel mulai merasa wasit berat sebelah. Sementara Atllet Jabar semakin agresif. Kedua kubu mulai terlibat fisik.
Saat peluit babak kedua ditiupkan wasit, para pemain dari kedua tim sudah tidak bisa mengendalikan emosi. Bentrok pun terjadi di tengah kolam.
Perkelahian ini justru memicu perkelahian antara suporter Sumsel yang didukung suporter dan pemain/atlet DKI Jakarta, yang berada di tribun penonton dengan suporter tuan rumah.