Baliho Ucapan Selamat Datang Buat Netizen Marah, Apa yang Salah?

Penulis: Hartati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Baliho yang dikecam netizen karena menggunakan bahasa asing tanpa menghadirkan bahasa Indonesia

TRIBUNSUMSEL.COM – Sebuah baliho selamat datang yang dipasang Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara  (Sulut) menuai kecaman pengguna media sosial, Jumat (26/8/2016).

Hal ini dipicu, baleho tersebut bertuliskan ucapan selamat datang dengan menggunakan bahasa Mandari dan bahasa Inggris.

Ucapan selamat datang itu diucapkan oleh kepala daerah setempat mewakili warganya sebagai apresiasi pada wisatawan.

Tidak diketahui secara pasti lokasi baliho ini dipasang tapi belakangan baliho diketahui dipasang di dekat pintu keluar Bandara Internasional Samratulangi Manado.

Sepintas tidak ada yang berbeda pada baliho itu karena dipasang di ruang publik dan diucapkan oleh kepala daerah namun belakangan banyak warga yang mempertanyakan alasan pengguna bahasa asing dalam baliho itu padahal dipasang di bumi pertiwi.

Foto yang dibagikan oleh halaman Facebook Selamat Pagi Indonesia ini ramai dikomentari netizen.

Banyak netizen yang menyangkan penggunaa bahasa asing pada baliho itu dan  menganggap bahasa asing lebih populer di rumah sendiri.

“sentet.....nasionalisme mulai luntur.....kasihan para pejuang yg berkorban nyawa....klo hasilnya spt ini....,” komentar Sony Sriwijaya

“Anehnya indonesia...bahasa orang di banggain bahasa sendiri di hilangin hahah,” komentar Afifah Khoirunisa.

“Wadeehhh kekinian banget yg nulis spanduk itu ..,” komentar Bayu Hermawan.

Meski banyak yang menghujat penempatan spanduk dan bahasa yang digunakan tidak mewakili Indonesia, banyak pula netizen yang tetap berpikir positif dan memberikan pencerahan bagi netizen lainnya agar jangan berkomentar negatif dulu sebelum tahu yang sebenarnya.

“Susah klo segala sesuatu diambil dgn negatif, cari cela terus..Think Positive aja bapak2 dan ibu2 yg budiman,” komentar Yohanes Pinontoan

“Itu sambutan utk turis asing,kalau turis lokal tentu gak usah pake embel2 segala lagi,” komentar Rudyst

Adapula netizen yang mencoba menenangkan netizen lainnya agar jangan memberikan komentar mengandung unsur Suku, Ras dan Agama (Sara) sehingga dikhawatirkan bakal memecah bela keharmonisan dan Bhineka Tunggal Ika.

“Jangan mudah percaya..siapa tau editan itu..DI INDONESIA BANYAK YG ADU DOMBA SUPAYA NKRI BISA TERPECAH DUA,” komentar Peki Heriyanto.

Rupanya spanduk tersebut dipasang menyusul promosi sejumlah maskapai yang melakukan penerbangan langsung dari Tiongkok ke Manado dan semakin gencarnya pemerintah daerah Manado mempromosikan wisatanya.

Berita Terkini