Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang akan 'disulap' menjadi bioskop pada malam penutupan Festival Sriwijaya yang digelar pada 18-24 Juli. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatra Selatan, Irene Camelyn Sinaga.
Irene mengatakan BKB yang terletak di pinggiran Sungai Musi itu akan ditutup lantaran ada pemutaran video mapping seputar Kerajaan Sriwijaya.
Video mapping sendiri adalah sebuah teknik yang menggunakan pencahayaan dan proyeksi sehingga dapat menciptakan ilusi optis pada objek-objek yang secara visual akan berubah dari bentuk biasanya menjadi bentuk baru berbeda dan sangat fantastis.
"Jadi BKB nanti akan ditutup karena akan menjadi bioskop karena ada pemutaran video mapping," kata Irene.
Pembukaan yang jatuh pada 18 Juli nanti akan dibuka langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin. Dalam pembukaan pula akan disajikan paduan suara, tari-tarian khas Sumatera Selatan dan penampilan hiburan lainnya.
"Di festival Sriwijaya itu juga ada banyak kegiatan, seperti seminar nasional, story telling, pameran dan lain sebagainya," tambah Irene.
Area BKB akan disulap semenarik mungkin untuk menyemarakan Festival Sriwijaya XXV ini. Dari photowall, ular tangga, dinner area, landmark, community stage, community tent, kapal hias dari 17 kabupaten/kota se Sumsel juga ada festival kuliner.
Menurut Irene festival ini menjadi fasilitas promosi wisata daerah Sumsel untuk menarik wisatawan berkunjung, juga sebagai upaya pelestarian kebudayaan khas daerah Sumsel untuk bisa memperkenalkan bagaimana budaya-budaya di Sumsel berkembang dan diangkat agar bisa dikenal kepada generasi ke depan. Salah satunya festival kuliner darat dan air.
Irene menyebutkan dalam festival kuliner tersebut masyarakat dapat merasakan bahwa dulunya Palembang dikenal dengan kapal terapung, pasar terapung dan di festival ini dapat dibangkitkan kembali
"Di festival ini juga kita melibatkan banyak komunitas-komunitas, para seniman yang ada di Sumsel," ucapnya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun ini akan digelar banyak perlombaan, terutama dibidang seni, yakni teatrikal cerita rakyat, lagu daerah, tari kreasi daerah dan parade budaya.
"Masing-masing mendapatkan hadiah uang tunai untuk juara pertamanya Rp 14 jutaan. Juara diambil dari juara 1 sampai 6 dari masing-masing kategori," terang Irene.
Peserta lomba, lanjut Irene adalah perwakilan dari kabupaten/kota se Sumsel. Festival Sriwijaya berkonsep lebih ke pemerintahan Kerjaan Sriwijaya dan Prasasti Talang Tuo ini diharapkan dapan menjadi semangat kabupaten/kota dalam berpartisipasi mengingat hadiah yang diberikan cukup menggiurkan.