TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Diusulkannya nama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian, sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo disambut antusias masyarakat Sumsel, mengingat Jenderal berbintang tiga itu adalah putra asli Sumsel.
Menurut anggota DPD RI asal Sumsel Siska Marleni menganggap, penunjukkan Tito sudah diprediksi, mengingat keberhasilan mengungkap kasus besar disetiap jabatan yang diemban, dan belum terdapat cela negatifnya.
"Sebenarnya bukan kejutan, dan ini sudah dipersiapkan sebelumnya. Sebenarnya ada tiga jagoan di angkatan mereka, Budi Gunawan, Budi Waseso dan Tito. Tapi dua Budi itu mendapat resistensi, sedangkan pak Tito cukup tepat, pintar, prestasinya bagus di Densus 88, Kapolda Metro dan BNPT serta dia dinilai netral juga,"terang Siska.
Dilanjutkan Siska, beberapa kasus yang berhasil diungkap saat Tito menjabat diantaranya, pengungkapan dan penangkapan dalam kasus narkoba "Zarima" si ratu ekstasi.
"Debut pertamanya kasus Zarima si Ratu Ekstasi, juga pengungkapan kasus bom Bali I dengan penangkapan Amrozy. Prestasi teranyar pak Tito, yaitu mengendalikan situasi bom Sarinah dalam waktu 4 jam, yang dinilai mencengangkan dunia,"katanya, Rabu (15/6/2016).
Sebagai orang Sumsel, Siska sangat mendukung penunjukan Tito tersebut, dan dipastikan juga penunjukkan itu mendapat dukungan dari seluruh masyarakat "Wong Kito Galo", dan pasti penunjukkan ini dinilai Presiden tidak terpengaruh intervensi dari PDIP.
"Luar biasa juga kita berikan kepada Presiden pak Jokowi, yang tidak terpengaruh dengan kemauan PDIP yang menginginkan BG (Budi Gunawan) jadi Kapolri, dengan memakai pendekatan politis, tetapi Presiden dalam hal ini memakai pendekatan profesionalitas dan kapabilitas,"tandasnya.