Enjoy GMT Palembang

Boleh Lihat Gerhana Matahari Tanpa Kacamata Khusus, Tapi Ini Syaratnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Memandang gerhana matahari dengan kacamata khusus.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Gerhana matahari total bisa dinikmati masyarakat luas tanpa kacamata khusus gerhana.

Mulai dari proses bulan menutupi sinar sampai meninggalkan matahari. LAPAN menegaskan, fenomena alam itu, aman dinikmati oleh mata telanjang.

Namun demikian, masyarakat yang melihat proses gerhana matahari total tanpa kaca mata khusus, tidak diperbolehkan atau tidak dianjurkan untuk berlama-lama memandang matahari.

Cukup satu sampai dua detik saja melihat proses gerhana. Setelah itu mata harus diistirahatkan kembali. Sebab ketika mata menatap sinar matahari terlalu lama, mata akan lelah dan silau.

"Boleh saja melihat gerhana matahari secara langsung, tidak menggunakan kaca mata khusus. Tapi jangan lama-lama memandangnya, cukup satu atau dua menit saja. Kemudian istirahatkan dulu. Kalau lama memandangnya, silau kan lelah mata kita," kata kepala Humas LAPAN, Jasyanto pada Tribun Sumsel, Senin (7/3).

Menurut dia, paling aman dan bisa lebih lama menikmati proses gerhana matahari memang dengan menggunakan kacamata khusus. Dengan memakai alat itu, cahaya matahari bisa direduksi atau meredam cahaya sebesar 100 ribu kali.

"Itu kalau memang pengen nyaman dan agak berlama-lama menikmati proses gerhana matahari ya pakai kacamata khusus. Tapi kan gak semuanya pakai kacamata itu," kata dia.

Berikut barang-barang dan hal yang bisa dimanfaatkan dan dilakukan masyarakat untuk menikmati proses gerhana matahari total. Kaca mata hitam, kacamata las, klise dan lainnya.

Namun demikian, LAPAN tetap menganjurkan untuk tidak melihat terlalu lama proses gerhana matahari dengan alat-alat tersebut. Sebab alat-alat itu tidak mereduksi cahaya sebesar kacamata khusus gerhana.

Selain menggunakan alat-alat itu, hal yang bisa dilakukan adalah melihat proses gerhana matahari yakni melalui pantulan sinar matahari di air. Demikian anjurannya.

Menikmati gerhana matahari juga disarankan ditempat yang mampu menangkap sinar matahari dengan baik. Tidak ada rekomendasi tempat-tempat tertentu hanya saja terpenting bisa menerima sinar matahari dengan baik.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprakirakan GMT dapat disaksikan di delapan kota Provinsi Sumatera Selatan.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purnama mengatakan berdasarkan pengamatan melalui satelit, GMT dapat disaksikan masyarakat Kota Palembang, Lubuklinggau, Rupit, Muarabeliti, Talang Ubi, Sekayu, Pangkalanbalai dan Indralaya.

"Pada saat terjadinya peristiwa GMT, diprakirakan cuaca di delapan wilayah Sumsel cukup mendukung untuk masyarakat di ruangan terbuka menyaksikan fenomena alam langka itu," kata dia. (tim)

Berita Terkini