TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,- Kondisi ekonomi dunia yang tidak stabil saat ini, menjadikan emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, banyak diburu pihak asing sebagai investasi yang menguntungkan kedepannya.
Menurut Manager Marketing Unit Bisnis Pemurnian dan Pengolahan (UBPP) Logam Mulia Perwakilan Palembang Masrul Purba, besaran peningkatan itu berkisar 30-40 persen dibanding saat normal untuk secara nasional.
"Ekonomi di Eropa dan Timur Tengah saat ini sedang gonjang, sehingga emas Indonesia menjadi buruan negara asing, mengingat di negara mereka tidak menjual, melainkan hanya Indonesia yang saat ini mau jual emasnya,"kata Masrul Purba, Kamis (25/2/2016).
Diterangkan Masrul, banyaknya orang luar negeri berburu emas Indonesia, untuk aset mereka, mengingat harga emas tidak turun dan selalu naik.
"Kalau negara yang terbesar berburu emas Antam, dari India. Dalam sebulan bisa mencapai 100- 200 Kg,"bebernya.
Selain ekonomi global sedang tidak menentu, alasan orang asing mengincar emas Indonesia mengingat emas yang dijual Antam bersertifikat internasional LBMA (London Bullion market association), dan tambang-tambang emas di Indonesia dikuasai orang asing.
"Kalau Sertivikat dijamin tidak masalah, karena diakui dunia (LBMA) dan untuk negara Asia baru Singapura, Thailand dan Indonesia saja yang memilikinya,"bebernya.
Sementara untuk harga emas Antam sendiri, sejak awal tahun 2016 bergerak naik, dimana harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 576.000. Angka ini naik Rp 15.000 dari posisi harga sebelumnya Rp 561.000.
"Kenaikan sekarang sangat tinggi Rp 15.000 per gram, bisa dibilang rekor selama lima tahun terakhir. Pasalnya, kalau naik berkisaran Rp 2.000 hingga Rp 5.000 saja,"ucapnya.
Sedangkan untuk penjualan di Palembang peningkatan setiap bulan terjadi sekitar 20-30 persen sejak Januari, dan dengan kondisi sekarang bisa saja harga mas Antam per gramnya mencapai Rp 600.000.
"Untuk target, kita berusaha dalam sebulan bisa menjual sekitar 7 kg emas, dan realisasi pada 2015 lalu berkisar 80 persen. Untuk tahun 2016 ini target pertumbuhan kita prediksi naik sekitar 20-30 persen. Mengingat masyarakat sekarang sudah banyak tahu akan investasi emas dan semakin sadar untuk menyimpan mas, karena menguntungkan dan tidak terpengaruhi interpelasi,"pungkasnya.