"Saya dan Amir langsung kabur. Dia meminta untuk diantar di Masjid Agung, setelah itu kami berpisah. Kalau Cek saya tidak tahu dia kabur kemana," jelasnya.
Dian mengatakan, usai aksinya itu gagal ia melanjutkan hidup secara berpindah-pindah dari kota Jambi ke Pekanbaru.
Namun, setelah dua bulan menahan rindu dengan keluarga, membuat Dian memutuskan untuk kembali ke Palembang.
"Selama pelarian, saya menumpang hidup di rumah saudara dan sesekali bekerja bangunan. Selama pelarian itu juga, saya nonton televisi jika Jaya tewas setelah dihajar massa."
"Saya menyesal pak, karena terpaksa menerima ajakan Jaya untuk merampok. Saya tidak ada kerjaan," kilahnya.