Hari Juang Kartika, Tampilkan Drama Kolosal SMB II

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana drama kolosan perjuangan kesultanan Palembang Darussalam terhadap Belanda

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dalam memperingati hari juang kartika pada tahun 2015, Kodam II Sriwijaya menampilkan drama kolosal Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Selasa (15/12/2015).

Dalam kolosal yang diperagakan tim dari Kaajendam II Sriwijaya Kolonel Caj Eko Waluyo S tersebut, menceritakan perlawanan Kesultanan Palembang Darussalam yang dipimpin Sultan Mahmud Badaruddin II terhadap negara penjajah Belanda, yang ingin menguasainya sejak tahun 1800an lalu.

Kesultanan sendiri sempat beberapa kali memenangkan pertempuran dari kaum penjajah, yang digambarkan awalnya mereka ingin berdagang. Namun nyatanya ingin menguasai sumber daya alam yang ada di bumi Sriwijaya, termasuk di pulau Bangka-Belitung yang sekarang telah menjadi provinsi.

Setelah beberapa kali diserang melalui armada kapal laut, akhirnya kesultanan Palembang Darussalam akhirnya harus mengakui negara penjajah Belanda, dan ditangkapnya Sultan Mahmud Badaruddin II beserta keluarga, dan dibawa ke Batavia sebelum diasingkan ke Ternate hingga meninggal.

Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson yang menjadi inspektur upacara (Irup) HUT Juang Kartika bersama jajaran dan tamu undangan, baik dari Polda Sumsel, Pemprov Sumsel, Pemkot Palembang dan tokoh masyarakat lainnya, mengapresiasikan pergelaran tersebut, sebagai contoh pemimpin dahulu yang rela berjuang meskipun berkorban nyawa.

"Kita angkat cerita Sultan Mahmud Badarudin II ini, semat-mata kembali melihat kondisi bangsa ini, sebab ada sebagian kecendeungan tergerusnyalah rasa wawasan kebangsaan, dan yang kita lakukan dalam rangka memperingati hari juang Kartika. Jadi, kita angkat kearifan lokal yang merupakan tokoh masyarakat setempat yaitu Sultan Mahmud Badaruddin II,"kata Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson.

Berita Terkini