Mertua Sumirah Tahu Ia Dianiaya Suami, Namun Tak Bisa Berbuat Banyak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sumirah saat menunggu memberikan pengaduan di ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang, Selasa (3/11/2015)

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dengan langkah tertatih, menahan beberapa luka bacok dan bakar ditubuhnya, Sumirah (29) warga Jalan Ki Marogan Kelurahan Ogan Baru Kecamatan Kertapati ini mendatangi Polresta Palembang. Di hadapan petugas, ia mengaku telah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Ahmad Sentosa (30), suaminya.

Didampingi kerabatnya, Sumirah yang datang menggunakan baju hitam, dan berbalut kain ini mengatakan, peristiwa KDRT itu dialaminya pada hari Senin (2/11/2015) malam yang lalu.

Ahmad yang nampak beringas, dengan membabi buta menghempaskan senjata tajam (sajam) berjenis parang yang ia bawa, ke arah bagian belakang tubuh Sumirah.

Tak cukup sampai disitu, iapun mengambil sebotol bensin, dan menyiramkannya kekaki Sumirah. Lalu, dengan teganya Ahmad membakar kaki Sumirah.

Atas kejadian itu, akhirnya membuat Sumirah harus menjalani perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang Bari.

Setelah mendapatkan perawatan, akhirnya Sumirahpun membuat laporan ke Polresta Palembang.

Dibincangi Tribun Sumsel, Sumirah mengaku bukan tak hanya sekali, ia mengalami peristiwa seperti ini.

Namun menurutnya, apa yang telah dilakukan Ahmad kali ini, sudah diluar kewajaran, dan ia mengaku sudah tak bisa menerima perlakuan seperti ini lagi.

"Kami sudah menikah selama empat tahun, dan memperoleh satu orang anak. Dari awal pernikahan, saya memang sudah sering dianiaya, namun setahun belakangan, perlakuan kasar dia semakin menjadi," ujarnya dengan suara sendu, Selasa (3/11/2015).

Sumirah menambahkan, seakan tak mempunyai belas kasihan, dan tak tahu malu.

Ia mengaku sering dianiya didepan kerabatnya.

Bahkan untuk peristiwa yang terakhir, menjadi tontonan warga sekitar.

Namun sayangnya, para warga tak berani menolong Sumirah yang tengah meronta.

Dengan menodongkan parangnya, Ahmad mengancam warga yang hendak mendekat.

Halaman
12

Berita Terkini