Gebrakan Pemuda Era Sosial Media

Eksklusif: Di Indonesia, Anak SD Sudah Ada yang Bisa Bahasa Inggris

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SUMPAH PEMUDA - Sejumlah pemuda sukses dari berbagai bidang asal Palembang berkumpul di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring jelang peringatan Hari SUmpah Pemuda 28 Oktober 2014

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sekumpulan anak muda nampak antusias mendengarkan pengarahan dari seorang pemuda. Mereka sangat aktif berinteraksi. Suasana diskusi menjadi semakin hidup. Para pemuda-pemudi yang tergabung dalam organisasi mahasiswa internasional AIESEC tengah memberikan pelatihan kepada anggota (member) AIESEC yang baru, Minggu, (26/10).

AIESEC merupakan organisasi terbesar di dunia. Organisasi ini berfokus pada pengembangan kepemimpinan para pemuda dan mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam pertukaran pemuda internasional.

Zahra Annisa Hasanah, selaku, Presiden AIESEC Unsri 1415 mengatakan organisasi mahasiswa ini sangat membantu mahasiswa dalam membentuk kepribadian diri.

Adanya program AIESEC dalam pertukaran pemuda luar negeri membuat para mahasiswa ini memiliki pemikiran dan pengalaman secara internasional.

"AIESEC ini organisasi yang lingkupnya adalah negara. Membuat kita menjadi global minded," ujarnya.

Pengalamannya mengikuti program pertukaran pemuda (exchange) selama 2 bulan di Tiongkok membuatnya memahami karakter serta budaya orang Tiongkok.

Menurutnya, orang Tiongkok memiliki sifat disiplin tinggi dalam belajar. Hal ini terlihat dari cara mereka menghargai waktu.

"Mereka menganggap waktu adalah uang. Telat 1 detik mereka kesal," jelasnya.

Selain itu orang Tiongkok sangat mencintai budaya mereka sendiri. Mereka tidak mau menyerah mencari kesempatan dan terus mau berkarya.

"Mereka bangga menjadi Tiongkok," ungkapnya.

Pemuda-pemuda di Indonesia menurut Zahra harus berbangga diri. Secara penguasaan bahasa asing, Indonesia lebih maju daripada Tiongkok.

Diceritakan Zahra, saat menjalani proyek sosial di Tiongkok ia harus mengajar anak-anak Tiongkok yang berada di pelosok. Ia terkejut usia anak SMP di Tiongkok ternyata belum bisa sama sekali berbahasa Inggris.

"Di Indonesia, anak SD telah ada yang bisa bahasa Inggris," ujarnya.

Sementara itu, Manajer AIESEC Unsri, Faizah Ufaira Yusuf, mengatakan, bergabung dalam organisasi internasional ini membuat dirinya menjadi lebih mandiri. Semua kegiatan yang dilakukan oleh AIESEC dimenej sendiri oleh mahasiswa.

"Kalau Fira exchange dulu, baru gabung di AIESEC," ujarnya.

Halaman
12

Berita Terkini