Berita Viral

Fakta Karisto Paskibraka Papua Nyaris Pingsan Ditopang Teman, Pilu Ayahnya Meninggal Usai Upacara

Karisto menerima kabar duka bahwa sang ayah meninggal dunia di rumah sakit setelah insiden hampir pingsan saat upacara pengibaran bendera HUT ke-80 RI

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
IG/unikinfold
PASKIBRAKA PAPUA BARAT DAYA- Karisto, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang viral saling menopang rekannya yang nyaris pingsan saat upacara bendera Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia (RI) di Kota Sorong, Papua Barat Daya sempat menerima kabar duka bahwa sang ayah meninggal dunia di rumah sakit setelah insiden dirinya hampir pingsan saat upacara pengibaran bendera HUT ke-80 RI pada Minggu (17/8/2025). 

Afgan Rizal Sapulette siswa SMA Negeri 3 Kota Sorong.

Frans Beto Koloway siswa SMK Negeri 1 Kota Sorong.

Afgan Rizal Sapulette mengaku, saat melihat Karisto mulai tidak stabil langsung spontan menggandeng tangannya.

"Saya pas liat teman Karisto Dimara mulai goyang, saya respek dan langsung raih tangan lalu diikuti Frans Koloway," ungkap Afgan, kepada TribunSorong.com di Aimas Hotel, Senin (18/8/2025).

Ia menuturkan, sejak awal pelatih telah ajarkan kepada seluruh pasukan agar bisa berjiwa korsa selama momentum tersebut.

"Saya hanya mau ketika masuk lengkap, maka keluar pun harus lengkap tanpa harus ada yang tertinggal di lapangan," katanya.

Sementara, Karisto mengaku sempat rasa mata berkunang-kunang dan sesak nafas usai pengibaran bendera.
 
"Awalnya saya masih stabil hingga merah putih berkibar," kata Karisto.

Ia terharu, meski tampil di depan banyak orang dengan kondisi tak stabil, tapi jiwa korsa sesama teman tetap di sisinya.

"Saya salut kepada dua teman di samping, meski kesusahan tapi mereka kawal saya," ucapnya.

Sebagai anak nelayan, dirinya merasa bangga sebab bisa tampil menjadi pasukan pengibar Bendera Merah Putih di depan Gubernur Papua Barat Daya dan pejabat-pejabar lain.

"Lewat Paskibraka ini saya mau buat bangga bapa di kampung, almarhuma mama, serta semua keluarga di Raja Ampat," jelasnya.

Tak hanya itu, dirinya juga merasa terharu sebab kembali dipercaya menjadi komandan Pasukan 8 Paskibraka, saat penurunan Bendera Merah Putih di Mako Lantamal XIV Sorong.

"Saya bangga menjadi anak nelayan yang meski hampir jatuh, tapi tetap kuat sebab teman-teman pun ada di sisi saya," ucapnya.
 

 (*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved