Berita Viral

Sanksi Bripda Farhan usai Kabur di Hari Pernikahan, Dansat Brimob Gorontalo Sebut Langgar Disiplin

Dansat Brimob Polda Gorontalo, Kombes Pol Danu Waspodo,menilai kaburnya anggotanya, Bripda Farhan jelang akad nikah melanggar disiplin

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu
POLISI KABUR- Dansat Brimob Polda Gorontalo, Kombes Pol Danu Waspodo,menilai kaburnya anggotanya, Bripda Farhan jelang akad nikah melanggar disiplin 

TRIBUNSUMSEL.COM- Komandan Satuan Brigade Mobil (Dansat Brimob) Polda Gorontalo, Kombes Pol Danu Waspodo, angkat bicara terkait kaburnya salah satu anggotanya, Bripda Tri Farhan Mahieu, di hari akad nikah. 

Bripda Farhan seharusnya menikah dengan gadis bernama Sukmawati Rahman (24) di Dusun Selamat, Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, pada Sabtu (9/8/2025) lalu.

Namun tepat di hari akad nikah, Bripda Farhan justru kabur dan kini terdeteksi berada di Palu, Sulawesi Tengah.

Baca juga: Sosok Bripda Tri Farhan Mahieu Anggota Brimob Gorontalo Kabur Jelang Akad Nikah, Calon Istri Melapor

Diketahui, Tri Farhan Mahieu merupakan anggota Satuan Brigade Mobil (Brimob) aktif yang bertugas di Polda Gorontalo.

"Sedikit menjelaskan saja bahwasanya kejadian tersebut memang itu anggota kita," kata Danu saat diwawancarai TribunGorontalo.com di Kantor Gubernur Gorontalo, Selasa (12/8/2025) sore.

Atas kejadian ini, Danu menilai Farhan melanggar disiplin karena keluar daerah tanpa izin. 

"Hanya disiplin saja, karena dia keluar tanpa izin kan ke Palu," terangnya.

Menurut Danu, Brimob telah membentuk tim untuk menjemputnya. 

"Tetap kita monitor dan kita sudah membentuk tim untuk menjemput, untuk kembali mempertanggungjawabkan," ujarnya.

Danu menegaskan, institusi sebelumnya sudah menjalankan seluruh prosedur sesuai aturan sebelum rencana pernikahan digelar. 

"Persyaratan nikah sudah kita laksanakan semua, sudah kita naikkan pengantar ke Polda ke Biro SDM, Biddokes untuk dicek kesehatan," ungkapnya.

Baca juga: Pilu Kisah Cinta Sukmawati Belum Setahun Pacaran Bripda Farhan, Batal Nikah usai Calon Suami Kabur

Tak hanya itu, kedua calon mempelai juga telah menjalani tes psikologi, tes kehamilan untuk calon mempelai wanita, dan dinyatakan sehat. 

Bahkan, proses di Kantor Urusan Agama (KUA) sudah selesai, serta sidang Badan Pembantu Penasehat Perkawinan, Perceraian, dan Rujuk (BP4R) pun telah digelar.

"Pada saat itu kedua calon mempelai dan keluarga masing-masing berkumpul. Masing-masing saling menanyakan apakah keduanya tidak bermasalah dan semuanya terpenuhi," tambahnya.

Meski begitu, pernikahan urung dilaksanakan karena pada hari H, Bripda Farhan justru tak hadir. 

"Jadi ini hanya murni masalah mental anggota, institusi sudah bekerja dengan baik," tutup Danu.

Melansir dari Kompas.com, Polisi yang melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi, mulai dari meminta maaf secara lisan dan tertulis hingga pemberhentian tidak dengan hormat atau PTDH, tergantung dari pelanggaran yang dibuat.

Jika terkait pelanggaran kedisiplinan,  lebih dari tiga kali dan dianggap tidak patut lagi dipertahankan statusnya sebagai anggota Polri. Sanksi ini akan diputuskan melalui Sidang Komisi Kode Etik Polri. 

Penjatuhan sanksi tidak menghapuskan tuntutan pidana atau perdata yang menjerat polisi tersebut.

 Kronologi Kabur Jelang Akad Nikah

Bripda Tri Farhan Mahieu, seorang polisi tega kabur meninggalkan calon istrinya menjelang akad nikah.

Diketahui, hubungan Bripda Farhan dan Sukmawati dimulai sejak Januari dan resmi berpacaran pada Februari 2025. 

Sukmawati sendiri tak habis pikir dengan tindakan calon suaminya yang begitu tega kabur beberapa jam menjelang pernikahannya.

Diakui Sukma, selama menjalani hubungan dengan Bripda Tri Farhan Mahieu, keduanya tidak pernah memiliki masalah.

Diketahui, keduanya belum satu tahun menjalani hubungan pacaran.

CALON SUAMI KABUR- Potret prewedding Bripda Tri Farhan Mahieu dan Sukmawati Rahman (24), Sukma warga Kabupaten Gorontalo, ditinggal kabur calon suaminya, Bripda Tri Farhan Mahieu jelang akad menikah, pacaran belum setahun
CALON SUAMI KABUR- Potret prewedding Bripda Tri Farhan Mahieu dan Sukmawati Rahman (24), Sukma warga Kabupaten Gorontalo, ditinggal kabur calon suaminya, Bripda Tri Farhan Mahieu jelang akad menikah, pacaran belum setahun (TribunGorontalo.com/digital)

Ia juga menjelaskan bahwa hubungan mereka dimulai sejak Januari dan resmi berpacaran pada Februari 2025. 

Tak butuh waktu lama, keduanya mantap untuk melanjutkan hubungannya ke pernikahan.

Dua hari sebelum acara, mereka sempat mengantar undangan bersama.

Bahkan saat H-1, Farhan menjemput pakaian adat yang akan dikenakan saat akad nikah.

Lebih lagi, di malam menjelang menikah pun, keduanya masih sangat intens berkomunikasi.

Namun, pada hari H, Farhan tidak hadir di lokasi akad. Ponselnya tidak aktif, dan keberadaannya tidak diketahui.

Sukmawati menceritakan bahwa komunikasi dengan Farhan masih terjalin hingga siang hari sebelum acara. 

"Malamnya sempat komunikasi, bahkan siang masih chat. Dia bilang mau datang ambil baju adat yang akan dipakai," kata Sukmawati kepada TribunGorontalo.com, Selasa.

Namun, beberapa saat kemudian, saudara perempuan Farhan menelepon Sukmawati menanyakan keberadaan Farhan. 

"Saudaranya menelepon dan bertanya 'Farhan ada di mana? Kakaknya menunggu di Limboto karena jam 10 pagi ada yang perlu dibeli di kota'," jelas Sukmawati.

Sukmawati pun langsung menghubungi Farhan.

"Saya chat, 'Kamu di mana? Itu kakakmu menunggu di Limboto'. Tapi tidak ada balasan. Setelah beberapa jam, dia baru balas. Saya bilang 'Kamu di mana? Keluargamu khawatir'," terangnya.

Farhan menjawab bahwa ia berada di rumah. Sukmawati lalu menelepon kembali kakak Farhan untuk memastikan. 

"Saya bilang ke kakaknya, 'Itu Farhan sudah di rumah'. Kakaknya bingung dan balas, 'Di rumah mana yang dia maksud ini?' Saya tanya lagi ke Farhan, 'Jangan bohong'," kata Sukmawati.

Baca juga: Sosok Sukmawati, Calon Pengantin Wanita Ditinggal Bripda Farhan jelang Nikah, Kini Mengurung Diri

Namun, Farhan tetap mengaku berada di rumahnya meskipun Sukmawati sudah membujuknya untuk kembali karena orang tuanya sangat khawatir.

Balasan terakhir dari Farhan diterima Sukmawati pada pukul 23.21 WITA.

Pada hari Minggu (10/8/2025), sehari setelah acara, Sukmawati masih mencoba menghubungi Farhan untuk menanyakan kelanjutan hubungan mereka. 

"Saya chat lagi, 'Kamu tidak mau pulang? Bagaimana dengan hubungan kita ini?'," ucap Sukmawati.

Farhan hanya membalas dengan kalimat tanya, "Why?"

Sukmawati yang sudah merasa pasrah pun bertanya apa maksud kedatangan keluarga Farhan jika sudah melewati hari pernikahan. 

"Dia balas 'tidak tahu'. Lalu saya bilang 'sudah selesai kita berdua'. 

Beberapa jam kemudian, dia chat lagi 'kenapa orang lain yang harus mencampuri urusan ini, kenapa tidak hanya kita-kita keluarga saja?' Setelah itu, saya tidak lagi membalas," tutur Sukmawati.

Meskipun keluarga mempelai pria sempat datang setelah acara pernikahan, kekecewaan Sukmawati sudah memuncak.

Dia memutuskan untuk tidak lagi mengharapkan pernikahan tersebut.

"Mau apa lagi? Yang kami tunggu itu kemarin, bukan sekarang. Saya tidak berharap kalian datang kemarin, tapi saya kaget kalian sudah berada di sini," tegas Sukmawati.

Sukmawati kembali menegaskan bahwa tidak ada masalah apa pun di antara mereka. "Tidak ada masalah sama sekali. Kami baik-baik saja," katanya.

"Kami sudah sempat nikah dinas (proses pernikahan yang difasilitasi oleh instansi), sudah banyak yang dilalui, tapi akhirnya seperti ini," pungkasnya.

Sukmawati didampingi keluarganya, termasuk Zainudin Husain, melaporkan kejadian tersebut ke Propam Polda Gorontalo pada Senin (11/8/2025).

Mereka menuntut agar ada proses hukum yang memberikan efek jera kepada Farhan atas tindakan yang dinilai tidak bertanggung jawab.

Hancur Hati Orang Tua Sukmawati

Fatmawati Soman, ibu dari mempelai wanita Sukmawati Rahman (24), mengalami syok berat. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit setelah calon mempelai pria tak kunjung hadir di hari akad nikah.

Acara yang direncanakan berlangsung pada Sabtu pagi (9/8/2025) di Dusun Selamat itu mendadak kacau.

Menurut Hamid Rahman, ayah Sukmawati, istrinya langsung pingsan begitu menyadari calon menantu dan keluarganya tidak datang.

Hal ini ia ceritakan kepada anggota Brimob yang berkunjung pada Selasa (12/8/2025).

"Siang itu istri saya mulai syok, lalu malamnya mulutnya sudah kaku. Karena takut terjadi apa-apa, saya langsung membawanya ke rumah sakit," ungkap Hamid.

Sekitar pukul 13.00 Wita, Fatmawati baru saja pulang dari rumah sakit. 

Ia terlihat digotong oleh keluarganya keluar dari mobil menuju ke dalam rumah. Selain ibunya, Sukmawati juga syok dan hingga kini lebih banyak diam.

Hamid menyampaikan kekecewaannya terhadap calon menantu dan keluarganya. Bahkan, ia sudah melaporkan masalah ini kepada pihak berwajib.

"Kami merasa sangat dihina, tidak hanya pagi, tapi malam saat resepsi juga. Di undangan kan tertera dua acara," ujarnya.

Ia sangat menyesalkan tidak adanya pihak keluarga laki-laki yang datang untuk memberikan kabar, bahkan setelah calon suaminya melarikan diri. 

"Yang saya sesalkan, tidak ada satu pun dari pihak keluarga yang datang memberitahu kami," jelas Hamid.

Hari yang seharusnya penuh kebahagiaan justru berubah menjadi aib bagi keluarganya. Hamid mengaku keluarganya menunggu kabar hingga malam hari, tetapi tidak ada kabar apa pun. 

"Bayangkan, dari pagi sampai siang kami menunggu. Kalau pun dia datang malam hari, saat itu juga akan saya nikahkan," terangnya.

Ia menambahkan bahwa anaknya kini tidak ingin menikah lagi, meskipun pihak laki-laki kembali. 

"Sampai sekarang anak saya sudah tidak mau. Kami sudah memberi kesempatan sampai semalam itu. Biarlah hukum yang bicara," kata Hamid di hadapan anggota Brimob Polda Gorontalo.

Menurut Hamid, tidak ada masalah besar antara anak dan calon menantunya. Hal itu dibuktikan dengan komunikasi mereka yang masih terjalin hingga malam sebelum akad nikah.

"Malam sebelum pernikahan mereka masih saling komunikasi. Kami tidak tahu masalahnya apa sampai dia menghilang begitu saja," tegasnya.

Saat ini, Hamid mengaku fokus menjaga mental istri dan putrinya. 

"Ada dua orang yang harus saya jaga. Saya takut mereka berbuat yang tidak-tidak. Sampai sekarang mereka masih syok. Anak saya tadi saat menatap saya, pandangannya sayu," tuturnya.

Pantauan TribunGorontalo.com, rumah Sukmawati di Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, masih tersisa sisa-sisa dekorasi pernikahan, seperti bambu kuning. 

Sejak hari ini, perlengkapan nikah seperti baju dan kursi mulai diangkut menggunakan mobil pikap putih.

Saat awak media bertamu, keluarga inti Sukmawati sempat berada di luar rumah. 

Beberapa menit kemudian, mereka tiba dan langsung masuk ke dalam rumah. Terdengar isak tangis dari dalam.

Tidak lama kemudian, tiga anggota Brimob datang untuk mengundang Hamid (ayah Sukmawati) ke markas. 

Namun, Hamid menolak karena masih ingin menenangkan diri.

 (*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved