Pemred di Pangkalpinang Hilang

Tampang Hasan Basri Pembunuh Utama Pemred Online Pangkalpinang Ditangkap di Palembang, Tertunduk

Hasan Basri alias Abas(33) pelaku pembunuhan pemimpin redaksi (Pemred) media online di Pangkalpinang Aditya Warman(47) berhasil ditangkap di Palembang

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
bangkapos.com/Adi Saputra
PELAKU PEMBUNUHAN DITANGKAP- Hasan Basri alias Abas(33) pelaku pembunuhan pemimpin redaksi (Pemred) media online di Pangkalpinang Aditya Warman(47) berhasil ditangkap tim gabungan Polda Babel di Palembang, Senin (11/8/2025) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Hasan Basri alias Abas (33) pelaku pembunuhan pemimpin redaksi (Pemred) media online di Pangkalpinang Aditya Warman (47) berhasil ditangkap 

Hasan ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan pada Senin (11/8/2025).

Hasan Basri diduga menjadi pelaku utama pembunuhan karena bekerja di kebun milik korban baru 2 bulan.

Baca juga: Sosok 2 Pembunuh Aditya Warman Pemred Media di Babel, Pelaku Ditangkap di OKI Bersama Mobil Korban

DPO PELAKU PEMBUNUHAN- Foto dan poster berwajah Hasan Basri alias Abas (33) terduga pelaku pembunuhan pemimpin redaksi (Pemred) media online di Pangkalpinang Aditya Warman (47) terdeteksi berada di wilayah Lampung.
DPO PELAKU PEMBUNUHAN- Foto dan poster berwajah Hasan Basri alias Abas (33) terduga pelaku pembunuhan pemimpin redaksi (Pemred) media online di Pangkalpinang Aditya Warman (47) terdeteksi berada di wilayah Lampung. (Dokumentasi Dirreskrimum)

Saat kabar penangkapan tersiar, beredar foto pria berkaos hitam duduk di lantai, dikawal anggota polisi di dekat pria itu. Pria itu tidak lain adalah Hasan.

Informasi terkait penangkapan terhadap Hasan dibenarkan Kabid Humas Polda Babel Kombes Pol Fauzam Sukmawansyah saat dikonfirmasi Bangkapos.com melalui sambungan telepon.

"Informasinya sudah ditangkap dan masih di Palembang, nanti kita infokan lebih lanjut," kata Kabid Humas Polda Babel Kombes Pol Fauzan Sukmawansyah, Senin malam, dilansir dari Bangkapos.com.

Namun, belum diketahui secara detail proses penangkapan terhadap diduga pelaku pembunuhan.

Hasan kini telah diamankan di Polda Babel. Ia tiba dikawal ketat tim Jatanras pada Selasa (12/8/2025) sekitar pukul 04.44 WIB.

Hasan yang mengenakan kaos hitam dan tangannya diborgol kemudian digiring keluar dari mobil yang membawanya dari Palembang.

Hasan dibawa tim Jatanras Polda Bebal berangkat dari Pelabuhan Tanjung Api-api pada Senin (11/8/2025) malam.

Tim Jatanras Polda Babel membawa Hasan Basri menggunakan kendaraan roda empat, kemudian dilanjutkan naik kapal fery dari Pelabuhan Tanjung Api-api menuju Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar).

Pantauan Bangkapos.com di Mapolda Babel, Hasan setelah tiba di Mapolda Babel digiring langsung ke gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum).

Baca juga: Masih Buron, Hasan Terduga Pembunuh Pemred Online Sempat Makan Tak Bayar, Terdeteksi di Lampung

Saat turun dari mobil menuju ke gedung Ditreskrimum Polda Babel, Hasan hanya tertunduk dikawal ketat anggota Jatanras.

Terkait kronologis penangkapan hingga motif terduga pelaku melakukan pembunuhan terhadap Adityawarman masih menunggu informasi resmi dari Polda Babel.

Diberitakan sebelumnya, Hasan melarikan diri bersama temannya, Martin membawa mobil Terrios warna putih milik korban pada Kamis (7/8/2925).

Pelaku Martin ditangkap di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan beserta barang bukti mobil, Minggu (10/8/2025).

Martin merupakan teman Hasan Basri dan tak mengenal korban.

Sehari sebelumnya, tersiar kabar bahwa Hasan yang tidak lain adalah penjaga kebun milik Aditya Warman, sempat terdeteksi melarikan diri ke arah Lampung.

Informasi yang didapat tim pemburu Hasan menyebutkan pria yang kabur dari Pulau Bangka itu sempat makan di sebuah warung di jalan lintas OKI - Lampung.

Kesaksian Istri Korban

Istri korban, Novi Sriati Ningsih, menjelaskan Hasan Basri bukan keluarga maupun kerabat.

Korban kenal Hasan Basri dua bulan lalu di sebuah tempat jualan kue di Pangkalpinang.

Hasan berasal dari Desa Ruos, Kecamatan Buay Rawan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.

Hasan yang sedang merantau mendengar percakapan korban yang sedang mencari tukang kebun dan menawarkan diri bekerja di kebun korban.

"Kalau hubungan dia (Hasan) dengan Bapak baik-baik, baju saja tidak bawa, yang ia gunakan semua baju Bapak dan langsung diajak ke kebun sebelum kejadian," tuturnya.

Selama bekerja di kebun, korban menanggung semua kebutuhan pelaku, bahkan ketika sakit.

"Waktu itu Hasan sakit, pagi itu Hasan kita kasih obat dan obatnya baru diminum satu sebelum dia membunuh suami saya. Kita kasih semua, makan ditanggung dan tidak ada masalah antara korban dan pelaku," lanjutnya.

Setelah pelaku ditangkap, pihak keluarga meminta petugas kepolisian memberi hukuman yang setimpal.

"Kami juga tidak menyangka pelaku tega menghabisi nyawa korban hingga meninggal dunia," imbuhnya.

Sebelumnya, Istri korban mengatakan Aditya pergi ke kebun pada pagi hari dan hendak bertemu orang hotel.

"Kemarin (Kamis) pergi dari rumah sekitar pukul 08.30 WIB, dia bilang (Aditya) mau pergi ke kebun dan bertemu sama orang hotel di kebun dan ketika berada di kebun ditemani Hasan (penjaga kebun)," tuturnya, Jumat.

Pertemuan dengan orang hotel terjadi siang hari dan setelah itu handphone Aditya tak dapat dihubungi.

"Jadi, setelah bertemu dengan orang tadi Bapak dan penjaga kebun (Hasan) masih di sana terus sekitar pukul 12.30 WIB nomor handphone Bapak tidak aktif lagi saat dikirimkan pesan WhatsApp," lanjutnya.

Ia sempat menelepon Hasan menanyakan keberadaan Aditya dan dijawab pergi ke Koba, Kabupaten Bangka Tengah.

"Ada sekitar jam 1 (13.00) tanya ke Hasan, Bapak di mana? Terus dia (Hasan) bilang Bapak pergi ke Koba dan katanya pulangnya larut malam."

"Nah, setelah itu saya hubungi lagi Hasan tengah malam tapi nomornya tidak aktif lagi sampai sekarang dia juga tidak ada di kebun," tandasnya.

Kasus hilangnya Aditya langsung dilaporkan ke kepolisian.

Hasan dicurigai sebagai pelaku pembunuhan karena menghilang.

Keesokan harinya, Jumat (8/8/2025), warga yang ikut melakukan pencarian menemukan jenazah seorang pria di dalam sumur di samping pondok kebun milik korban.

Jenazah tersebut kemudian dipastikan sebagai Aditya Warman.

"Kondisi sumurnya cukup dalam dan airnya keruh. Di pondok masih ada bekas makanan, pakaian, serta teko berisi air kelapa yang belum tersentuh," ungkap salah satu warga yang ikut pencarian.

Sementara jenazah korban sudah dimakamkan.

Gunakan Identitas Orang Lain

Kedua pelaku, Hasan dan Akmal sempat kabur dari Pulau Bangka ke Sumatra Selatan melalui Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok.

Pelabuhan Tanjung Kalian terletak di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
 
Pelabuhan Tanjung Kalian merupakan pelabuhan utama yang menghubungkan Pulau Bangka dengan Pulau Sumatra melalui Pelabuhan Tanjung Api-api di Sumatra Selatan.

Pelabuhan ini terletak di Jalan Pelabuhan Tanjung Kelian, Muntok, Bangka Barat.

Terletak di ujung barat Pulau Bangka, menjadikannya titik strategis untuk penyeberangan laut.

Kombes Pol M Rivai Arvan menjelaskan, modus kedua pelaku melarikan diri dari Pulau Bangka ke Sumatra Selatan dengan menggunakan identitas orang lain untuk mengelabui petugas.

"Nanti kita lihat Hasan ini apakah benar residivis atau bukan karena Hasan juga belum dapat. Yang dapat sekarang Akmal, kenapa Akmal ternyata setelah ditangkap sama Polres OKI diprofil ulang ternyata nama aslinya Martin. Jadi Martin, kenapa baru berbeda? ternyata dia menggunakan KK atau identitas orang lain waktu menyeberang," ujarnya.

"Namanya terdaftar di manives itu namanya Akmal, ternyata ketika ditangkap namanya Martin dengan orang yang sama. Keterangannya begitu, dia bersama dengan Hasan ketika menyeberang dari Muntok ke Palembang dan ditangkap di OKI Sumsel," jelasnya.

(*)

Baca berita lainnya di Google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran  Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved