Berita Viral

Ternyata Ada Niatan di Balik Pernikahan Kakek 73 Tahun Nikahi Gadis 27 Tahun di Bengkulu

Dalam sebuah prosesi sederhana namun sarat makna, seorang petani berusia 73 tahun, Sai’un, mempersunting perempuan berusia 27 tahun, Bunga Fitri.

Tangkapan layar Facebook @Ady Blarev
GADIS DINIKAHI KAKEK - Awal mula kisah cinta Sai'un kakek 73 tahun dan Bunga Fitri (27) di Desa Padang Tambak, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kisah seorang kakek 73 tahun menikahi gadis usia 27 tahun, viral di media sosial.

Dalam sebuah prosesi sederhana namun sarat makna, seorang petani berusia 73 tahun, Sai’un, mempersunting perempuan berusia 27 tahun, Bunga Fitri.

Di Desa Padang Tambak, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, pernikahan tak biasa ini terjadi.

Perbedaan usia 46 tahun di antara keduanya tak menjadi penghalang bagi kisah cinta yang berawal dari perkenalan tak disengaja hingga berujung pada janji sehidup semati.

Desa Padang Tambak mendadak menjadi perbincangan warganet dan masyarakat sekitar usai pernikahan tersebut digelar pada 2 Juli 2025.

PERNIKAHAN BEDA USIA - Sai'un (73) dan Bunga Fitri (27) saat menunjukkan kartu nikah saat ditemui di kediamannya, Senin (4/8/2025). Desa Padang Tambak, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, mendadak menjadi perbincangan warganet dan masyarakat sekitar usai digelar pernikahan tak biasa pada 2 Juli 2025 lalu.
PERNIKAHAN BEDA USIA - Sai'un (73) dan Bunga Fitri (27) saat menunjukkan kartu nikah saat ditemui di kediamannya, Senin (4/8/2025). Desa Padang Tambak, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah, mendadak menjadi perbincangan warganet dan masyarakat sekitar usai digelar pernikahan tak biasa pada 2 Juli 2025 lalu. (TRIBUN BENGKULU)

Kisah cinta mereka bermula dari perkenalan yang tidak direncanakan.

Fitri, yang diketahui memiliki kekurangan dalam cara bicara dan fisik, sempat bercerita kepada seorang teman dekat bahwa ia ingin segera memiliki pasangan hidup.

Teman tersebut, yang ternyata merupakan keponakan Sai’un, lalu menawarkan untuk mengenalkannya kepada sang paman.

Pertemuan pertama pun terjadi di rumah sang teman. Sai’un mengaku langsung merasa nyaman dengan Fitri.

“Pertama ke rumah ponakan saya itu, kita langsung dapat perasaan. Dua minggu kemudian langsung yakin dia jodoh Datuk,” ungkap Sai’un sambil tersenyum.

Fitri juga mengaku menerima lamaran Sai’un bukan karena materi, melainkan karena merasa cocok secara pribadi.

Ia menilai Sai’un adalah sosok yang baik hati, bertanggung jawab, dan mau menerima dirinya apa adanya.

Usai perkenalan singkat, keduanya sepakat melangsungkan pernikahan secara sederhana di Desa Padang Tambak.

Prosesi akad nikah berlangsung lancar dan dihadiri oleh keluarga serta tetangga terdekat.

Ditemui di teras rumah sederhana mereka, pasangan ini tampak duduk berdampingan sambil memegang buku nikah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved