PPG

3 Contoh Studi Kasus PPG 2025 Masalah LKPD dalam PPG Guru Tertentu Daljab 2025

Berikut ini akan disajikan selengkapnya beberapa contoh isian Studi Kasus PPG 2025 yang membahas tentang Lembar Kerja Peserta Didik atau Masalah LKPD

Tribunsumsel.com/ Putri Kusuma Rinjani
ILUSTRASI GURU PPG 2025 - Inilah 3 Contoh Studi Kasus PPG 2025 Masalah LKPD dalam PPG Guru Tertentu Daljab 2025 

Kolaborasi antar guru juga meningkat, karena LKPD yang berhasil digunakan kemudian dibagikan kepada rekan guru di kelas lain.

Pengalaman Berharga yang Bisa Digunakan untuk Meningkatkan Diri

Studi kasus ini memberikan pelajaran bahwa LKPD bukan sekadar kumpulan soal atau tugas. LKPD adalah jembatan antara tujuan pembelajaran dan keterlibatan aktif siswa.

Dalam menyusunnya, guru harus memahami kebutuhan siswa, konteks pembelajaran, serta prinsip-prinsip pedagogi seperti pembelajaran aktif dan diferensiasi.

Guru juga perlu terbuka terhadap umpan balik, baik dari siswa maupun rekan sejawat.

Perencanaan LKPD yang baik harus menjadi bagian dari refleksi terus-menerus dalam praktik pembelajaran.

Dengan perencanaan LKPD yang matang, guru tidak hanya menyampaikan materi, tetapi membangun proses belajar yang bermakna dan memberdayakan siswa.

Dalam praktiknya, guru perlu membuka ruang refleksi dan umpan balik agar perencanaan LKPD tidak bersifat statis. Dengan perencanaan yang matang, LKPD dapat menjadi alat pemberdayaan belajar, bukan sekadar tugas tambahan.

#Studi Kasus PPG 2025 Masalah LKPD (2)

Mengidentifikasi Masalah yang Pernah Dihadapi

Masalah berikutnya yang saya alami adalah tentang Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

Dulu, saya sering menggunakan LKPD yang saya ambil dari buku paket atau LKPD yang tersedia dari penerbit tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan siswa saya.

LKPD tersebut cenderung bersifat tekstual, monoton, dan kurang memberikan ruang eksplorasi bagi anak.

Banyak siswa saya yang merasa bosan, bahkan kesulitan memahami instruksi karena terlalu panjang atau menggunakan bahasa yang sulit mereka pahami.

LKPD yang saya gunakan juga kurang memfasilitasi keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif siswa.

Hal ini membuat pembelajaran kurang hidup dan hanya sebatas mengisi lembaran tanpa makna.

Upaya Mengatasi Masalah yang Dihadapi

Saya kemudian berupaya memperbaiki kualitas LKPD yang saya buat. Saya mulai mempelajari cara membuat LKPD yang baik, mengikuti pelatihan guru, dan membaca berbagai referensi.

Saya menyusun LKPD yang lebih sederhana, jelas, dan menggunakan kalimat yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa SD.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved