Sekdisdikbud Lubuklinggau Kecelakaan

'Hafizah 10 Juz' Fakta Ira Nada Fakhirah, CPNS Kementerian PUPR Tewas Kecelakaan di Prabumulih

Ira Nada Fakhirah ST (25) CPNS di Kementerian PUPR tewas kecelakaan maut di Kota Prabumulih. Korban adalah hafizah 10 Juz.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Dokumentasi Ira Nada Fakhirah
KECELAKAAN -- Ira Nada Fakhirah ST (25) warga Kota Lubuklinggau yang menjadi korban kecelakaan lalulintas di Kota Prabumulih, Senin (28/7/2025) sekitar pukul 01.30 WIB. Ira adalah penghafal Al-Quran. 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis 


TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Ira Nada Fakhirah ST (25) warga Kota Lubuklinggau yang menjadi korban kecelakaan lalulintas di Kota Prabumulih dikenal sebagai sosok yang periang dan suka membantu teman-temanya.

CPNS di Kementerian PUPR yang baru lulus ini meninggal dunia dalam kecelakaan naas di ‎Jalan Lintas Muara Enim-Prabumulih Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih, Senin (28/7/2025) sekitar pukul 01.30 WIB.

Sosok pengajar di Rumah Tahfidz Nurul Qur'an ini pun dikenal seorang Hafizah 10 Juzz dan suka membantu teman-temanya menghafal Qur'an.

Noni Oktaviani Pimpinan Rumah Tahfidz Nurul Qur'an mengaku begitu terpukul dan kehilangan sosok staf pengajar yang selama ini banyak membantunya di Rumah Tahfidz Nurul Qur'an.

"Dia (Ira) baru PNS, sebelumnya beliau honorer di PU (PUPR) Kota (Lubuklinggau) sorenya setelah pulang, ikut ngajar menerima hafalan Qur'an anak-anak di sini (rumah tahfidz)," kata Noni saat dihubungi Tribunsumsel.com.

Baca juga: Tewas Kecelakaan di Prabumulih, Sekdisdikbud Lubuklinggau, Yulianti Hendak Dinas Luar ke Palembang

Ira sudah menjadi pengajar di Rumah Tahfidz Nurul Qur'an kurang lebih hampir tiga tahun, terhitung sejak Januari 2023 dan baru berhenti ketika menjelang pelantikan CPNS sebulan lalu.

"Berhenti baru bulan lalu, pas pelantikan (CPNS) itu dia (Ira) pindah ke Palembang," ujarnya.

Noni menjelaskan mengenal sosok Ira sebenarnya sudah sejak duduk di bangku SMA. Karena saat itu Ira belajar Qur'an dengan Noni secara langsung.

"Hafizah lumayan banyak ya, kurang lebih 10 Juzz lebih," ungkapnya.

Kemudian, setelah lulus SMA, Ira melanjutkan pendidikan dan diterima di Fakultas Teknik Unsri, setelah lulus Ira kembali pulang ke Kota Lubuklinggau.

"Ketika pulang, saat itu belum ada kerjaan menghubungi ana (saya) belum ada kerjaan, langsung bantu jadi tenaga pengajar di rumah tahfidz Nurul Qur'an,"ungkapnya.

Setelah itu, Ira juga diterima bekerja sebagai tenaga honorer di Dinas PUPR Kota Lubuklinggau, dan setelah pulang kantor ia langsung ikut mengajar di rumah tahfidz.

"Kesehariannya MasyaAllah anaknya baik, bagus banget dan semangat belajar, mudah diarahkan anaknya, tidak pernah terlihat susah dan selalu ceria serta happy dan anak-anaknya sayang sama ustazahnya," ujarnya.

Ketika perpisahan pun karena mau pindah ke Palembang anak-anak putri dan putra pun semuanya menangis, termasuk para ustazah yang lainnya juga merasa sedih.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved